Ini adalah masalah hati nurani manusia dalam berkehidupan rumahtangga. . Charles Galton Darwin setiap individu berbeda-beda dalam menentukan kesejahteraan hidupnya termasuk dalam mempunyai keturanan dalam berumah tangga.
Mutual Coercion Mutually Agreed upon
Pengaturan sosial yang menghasilkan tanggung jawab adalah pengaturan yang menciptakan pemaksaan, dari beberapa macam(Hardin, Garret : 1968).
Pemaksaan adalah kata kotor untuk paling liberal sekarang, tapi itu tidak perlu selamanya begitu. Seperti dengan kata-kata makian, kekotoran yang dapat dibersihkan pergi oleh paparan cahaya, dengan mengatakan berulang tanpa permintaan maaf atau malu.
Recognition of Necessity
Populasi manusia semakin tinggi, pemenuhan untuk kebutuhan manusia juga semakin tinggi, tingkat polusi pun akan semakin tinggi juga seiring pertumbuhan penduduk yang memenuhi kebutuhannya untuk hidup(Hardin, Garret : 1968). Walaupun sudah banyak hukum mengenai pembatasan limbah dalam pertainan, namun masih banyak juga poolusi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor, asap pabrik dan lain-lain.
Setelah membahas mengenai penduduk ataupun golongan-golongan tertentu yang mengeksploitasi kebutuhan masyarakat dari sumber alam yang terbatas dan segala akibat yang ditimbulkan, lantas apa arti kebebasan itu ? kebebasan menghirup udara segar misalnya. Mungkin ada benarnya pernyataan Hegel yang mengatakan, "Kebebasan adalah pengakuan dari kebutuhan”. Mungkin memang pengerusakan sudah menjadi alasan oleh orang-orang tertentu dalam mengeksploitasi lingkungan denga alasan pemenuhan kebutuhan manusia.
Tidak ada solusi teknis dapat menyelamatkan kita dari penderitaan kelebihan populasi. Kebebasan untuk berkembang biak akan membawa kehancuran bagi semua. Pada saat ini, untuk menghindari keputusan sulit banyak dari kita tergoda untuk mempropagandakan untuk hati nurani dan orang tua yang bertanggung jawab (Hardin, Garret : 1968). Kecemasan mengenai lingkungan terhadap populasi kita akan terus terjadi baik dalam jangka waktu yang panjang ataupun pendek hasil dari polusi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H