Mohon tunggu...
daniel aror
daniel aror Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi: membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hipnotis dan Psikolog

25 Januari 2024   20:18 Diperbarui: 25 Januari 2024   20:19 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jumat, 12 januari 2024 menjadi pengalaman kelam saya di Ibu kota Jakarta. Bermula waktu saya berangkat ke kampus(UMJ) dengan teman satu prodi(manajemen) melewati situ gintung di pagi hari, berjalan dari kost menuju kampus adalah keseharian kami. Namun hari ini menjadi agak berbeda. 

Waktu kami sudah dekat gerbang situ gintung ada orang yang memanggil kami dari belakang, kami berbincang sebentar hingga akhirnya kami harus merelakan hp kami tanpa sadar, baru setelah mereka mulai menjauh kami baru sadar betapa bodohnya kami yang termakan permainan psikologis mereka.

Suatu hal lumrah untuk kita berhati-hati terhadap orang yang baru kita temui, apalagi di kota-kota besar seperti jakarta dan sebagainya, karena semakin terang suatu lampu maka semakin pekat pula bayangannya. Banyak modus-modus kejahatan baru di era modern ini, entah itu via offline seperti di atas maupun via online. Parahnya lagi ada beberapa oknum yang sudah ahli dalam suatu bidang tapi malah melakukan kejahatan dengan keahliannya tersebut.

Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo, S.Psi., M.Psi., Ph.D. atau lebih kita kenal dengan Deddy Corbuzier, pernah menghimbau teman-teman mentalist yang lain agar tidak menggunakan hal tersebut ke arah yang salah. Namun masih ada saja oknum-oknum yang ngeyel akan himbauan tersebut, sehingga menimbulkan nilai negatif bagi master of mentalist yang lain.

Menurut Deddy, mentalist adalah aliran seni sulap yang permainannya dominan menggunakan pikiran. Mentalism adalah seni pertunjukan di mana para praktisi, yang dikenal sebagai mentalis, muncul untuk menunjukkan kemampuan mental atau intuitif yang sangat berkembang. Pertunjukan dapat tampak meliputi hipnosis, telepati, ramalan, prekognisi, psikokinesis, medium, kontrol pikiran, prestasi memori, deduksi, dan matematika cepat.

Dari keterangan di atas maka sangat memungkinkan bagi seorang master of mentalist, untuk mempengaruhi lawan bicaranya secara psikologis. Biasanya mereka mengacaukan psikolog lawan bicaranya terlebih dahulu, seperti yang saya ceritakan di atas, mereka membuat terkejut saya dan teman saya terlebih dahulu dengan kabar burung juga suatu masalah yang tidak kami ketahui, setelah kami mulai masuk pembicaraan yang diinginkan, maka mereka mulai menggiring pembicaraan kami pada hal yang lebih santai. Hal inilah yang bisa membuat kami lengah sehingga harus mengikhlaskan hp kami.

Ada beberapa hal penting yang harus dilakukan jika kita menemui hal tersebut;

  1. Tetap tenang: Dalam situasi ini, para oknum seperti di atas sangat mengharapkan lawan bicara mereka panik akan situasi tak terduga tersebut, maka lebih baik jika lebih santai dan tenang.

  2. Memahami pembicaraan: Biasanya arah dari pembicaraan mereka mengarah pada suatu masalah yang mereka atau keluarga mereka alami, dengan alasan yang ambigu ini, mereka menarik empati kita secara perlahan. Namun kita dapat mematahkan hal tersebut jika kita memahami pembicaraan mereka secara menyeluruh.

  3. Verifikasi kabar yang dibawa: Agar lebih mudah memahami pembicaraan, ada baiknya kalau kita tanyakan pada orang sekitar perihal berita yang mereka sampaikan kepada kita, sehingga kita bisa memverifikasi bahwa berita tersebut benar atau salah.

  4. Jangan sampai terpisah: Dari pengalaman saya di atas, kami dipisahkan menjadi dua tempat yang berbeda, agar mereka lebih mudah untuk mempermainkan psikolog kami, yang mengakibatkan saya dan teman saya mudah mempercayai perkataan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun