Mohon tunggu...
Danial Alya
Danial Alya Mohon Tunggu... -

Muslim, member of HMI, Internisti, lover of books, movies, musics, jokes.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Semangat muda

6 April 2011   12:25 Diperbarui: 25 Juni 2017   06:49 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Darah Muda, Darah Spekulatif

 

H. Rhoma Irama dalam sebuah lirik lagunya pernah berujar : “Darah muda darahnya para remaja, yang selalu merasa gagah tak pernah mau mengalah, masa muda masa yang berapi-api yang maunya menang sendiri walau salah tak peduli...”Mungkin benar apa yang ingin disampaikan oleh bang haji dalam penggalah bait lagunya tersebut. Masa muda masa yang berapi-api, entah yang dimaksud dalam lagu tersebut berupa kiasan atau arti sebenarnya. Terlepas dari penafsiran lagu itu, yang jelas lagu itu menggambarkan anak muda atau pemuda memiliki semangat jiwa yang keras untuk melakukan tindakan spekulatif dibandingkan orang tua yang lebih perhitungan baik segi waktu maupun uang, sangat perhitungan.

 

Dengan semangat kepemudaannya, pemuda merupakan aktor dari semua fase perubahan gerakan yang ada di dunia ini. Para pemudalah yang mampu mendobrak sekat-sekat yang sudah lama terkunci. Juga sebagai penggerak ke arah perubahan yang massif.

 

Di negeri kita tercinta, juga bisa kita temukan sosok seorang pemuda yaitu Ahmad Dahlan (yang beberapa waktu lalu potret perjalanan hidupnya telah difilmkan) dia berani mengajak mayarakat yang sangat kental dengan tradisi-tradisi sakral  --yang menganggap tradisi tersebut sebagai bagian dari dimensi ritual agama—kearah gerakan puritanisme, walaupun banyak cercaan dan rintangan yang dia dapatkan bahkan pengkafiran lingkungannya.

Kita juga bisa lihat semangat luar biasa dari tokoh-tokoh pemuda beranda republik seperti Chaerul Saleh, Wikana, Djohar Noer, Pardjono, Aboebakar, Soedewo, Armansjah, Soebadio Sastrosatomo, Soeroto, dan Joesoef Koento. Mereka adalah aktivis pemuda antifasis yang mendesak Soekarno dan Muhammad Hatta untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Saat ini, yang dapat kita rasakan adalah sebuah semangat kaum muda dan keniscayaan bahwa pemuda mempunyai peran vital dalam semua gerakan perubahan, entah itu perubahan kearah konsturktif ataupun sebaliknya.

 

Pada tulisan kali ini, saya tidak akan membahas tokoh-tokoh pemuda tersebut satu-persatu ataupun proses penculikan Soekarno oleh kaum muda. Karena telah banyak tulisan-tulisan serupa yang membicarakan hal-hal itu.Tulisan ini, akan membahas pemuda-pemuda yang melakukan tindakan dekonstruktif. Yang diakibatkan oleh berbagai tantangan dan juga pengaruh lingkungan sehingga mampu membentuk karakter seperti itu. Jika Melihat apa yang terjadi sekarang, mungkin kita pesimis dengan generasi pengganti perubahan.Kekhawatiran ini bukan hanya sebuah imajinasi semata tapi fakta-faktalah yang berbicara. Narkoba, putus sekolah, mutu pendidikan rendah, bergentayangannya pengangguran muda terdidik, free sex,fenomena ABG hedonis, tawuran dan kriminalitas. Dan paling berbahaya adalah para pemuda yang masih mencari identitas dirinya dimanfaatkan oleh sebuah gerakan ekstremisme yang mengatasnamakan agama. Sehinnga menyebabkan  berbagai terror terjadi dimana-mana.Terus apa yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan generasi bangsa ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun