Hai teman-teman! Kali ini aku akan menceritakan pengalamanku saat aku berkunjung ke Danau Wisata Rawa Pening. Rawa Pening terletak di cekungan terendah lereng Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran. Rawa pening memiliki luasan 2.670 hektar, dan danau alam ini menempati wilayah Kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru. Aku menuju ke area lokasi Danau Rawa Pening, menggunakan kendaraan bermotor melewati daerah Bawen, tepatnya di Dusun Sumurup RW 04. Untuk masuk ke area lokasi Danau Rawa Pening, hanya dikenakan biaya parkir sebesar 2000 rupiah. Tempat wisata Danau Rawa Pening ini sebagian besar dikelola oleh warga setempat baik dari lahan parkir, kebersihan area wisata serta toilet umum, dan warung makan bagi pengunjung yang datang. Juga tempat rekreasi ini menjadi salah satu mata pencaharian bagi warga dusun disana selain menjadi nelayan dan peternak ikan.
Danau Rawa Pening memiliki beberapa fungsi diantaranya, sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berada di Desa Jelok sekitaran Kali Tuntang, dan pernah menjadi sumber tenaga listrik andalan Jawa Tengah bagian utara sekitar tahun 1938. Pembangkit listrik ini juga sangat memadai untuk kebutuhan masyarakat sekitaran Danau Rawa Pening. Fungsi lain Danau Rawa Pening adalah sebagai pusat irigasi, dikarenakan melimpah nya sumber air disana banyak masyarakat memanfaatkan tanah disekitar danau sebagai tanah pertanian atau persawahan. Dengan adanya persawahan yang menghampar luas di sekitaran danau, telah menghasilkan produksi padi yang sangat baik dan melimpah. Hal ini tentu saja didukung dengan adanya sumber pengairan yang baik dari Danau Rawa Pening.
Danau Rawa Pening juga memiliki fungsi sebagai mata pencaharian warga setempat. Seperti yang kita tahu peternakan atau nelayan ikan-ikan air tawar menjadi salah satu penghasilan yang menjanjikan di daerah Danau Rawa Pening. Beberapa contoh ikannya di antara lain: ikan wader, mujair, nila, lele jawa, ikan gabus, sepat siam, dan sepat rawa. Mata pencaharian lainnya dapat dikembangkan melalui tanaman eceng gondok. Eceng gondok sendiri saat ini telah menjadi bahan utama aneka produk kerajinan tangan yang sangat menarik dan diminati beberapa kalangan masyarakat dari berbagai daerah. Fungsi Danau Rawa Pening yang terakhir adalah sebagai pengendali banjir, Danau Rawa Pening mampu menampung air yang sangat banyak terutama pada saat musim penghujan tiba. Jadi saat musim penghujan, air dapat ditampung di Danau Rawa Pening dan menjadikan daerah-daerah di sekitaran Rawa Pening tidak terdampak banjir.
Danau Rawa Pening menyajikan panorama danau yang membentang luas dan sangat memanjakan mata. Bagaimana tidak, air yang berada di Danau Rawa Pening nampak sejuk di pandang, belum lagi banyaknya eceng gondok yang menghiasi tepian danau. Selain dijadikan tempat wisata untuk bersantai dan memanjakan mata, biasanya masyarakat dan pengunjung juga memanfaatkan Danau Rawa Pening untuk memancing dan mencari ikan dengan menggunakan jala. Banyak warga sekitar berprofesi sebagai nelayan. Tak mengherankan apabila kalian melihat banyak perahu di tengah dan tepian danau. Hal itu justru menambah keindahan pesona Danau Rawa Pening ini.
Jika teman-teman penasaran dan ingin merasakan bagaimana rasanya berada di tengah-tengah danau alam dengan menggunakan perahu, teman-teman bisa menyewa perahu yang disediakan oleh warga setempat khusus untuk berwisata di tengah danau. Teman-teman bisa mendatangi ke arah Jembatan Biru yang menyediakan penyewaan perahu wisata. Biaya yang dikeluarkan cukup beragam, tergantung dari keinginan pengunjung. Perahu di Rawa Pening dapat digunakan untuk transit ke berbagai tempat di sekitaran Rawa Pening contohnya Bukit Cinta dan Kampung Rawa.