Mohon tunggu...
Daniel Adi Setyawan
Daniel Adi Setyawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pertanian

Mahasiswa Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman dalam Bidang Pertanian dan Perkebunan

24 Oktober 2022   13:23 Diperbarui: 24 Oktober 2022   13:28 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Dalam Bidang Pertanian dan Perkebunan

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan OPT? OPT merupakan singkatan dari Organisme Pengganggu Tanaman, pengertian OPT sendiri adalah hewan atau tumbuhan yang mengganggu, menghambat, bahkan dapat mematikan tanaman yang sedang dibudidayakan dan berpotensi menimbulkan kerusakan ekonomis. Serangan OPT terbagi dalam 3 kelompok yaitu hama, vektor penyakit, dan gulma. Pada bidang pertanian dan perkebunan, hama merupakan organisme pengganggu tanaman yang menyebabkan kerusakan fisik. Sehingga sebutan hama tanaman ditujukan untuk semua hewan yang merugikan kegiatan pertanian dan perkebunan. Hama terdapat beberapa jenis, diantaranya adalah insekta atau serangga (kutu putih, kutu daun, thrips tungau laba-laba, lalat putih, agas jamur), moluska (bekicot dan keong) rodenta (tikus got, tikus sawah, tikus polinesia), mamalia (tupai dan kelelawar), dan nematoda (cacing). Serangan hama dapat memberikan kerugian yang besar apabila terjadi secara berkelanjutan dan besar-besaran. Organisme Pengganggu Tanaman yang kedua adalah vektor penyakit, merupakan penyakit yang biasanya menyerang pada tanaman dan memberikan gejala sakit, penurunan imunitas, serta mengganggu tanaman yang mengakibatkan gejala tidak normal pada sistem matabolisme, dan nantinya akan menyebabkan efek yang serius dan bisa menyebabkan kematian.  Beberapa vektor penyakit tanaman adalah virus, bakteri, dan cendawan. Umumnya gejala penyakit memiliki efek menular yang sangat cepat dan sulit diatasi. Yang terakhir adalah gulma, gulma atau yang sering disebut tumbuhan liar merupakan tumbuhan yang tumbuh pada tanaman yang dibudidayakan dan bersifat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Gulma memberikan pengaruh yang cukup merugikan pada pertumbuhan tanaman, meskipun biasanya tidak menimbulkan kematian. Gulma biasanya menyerap nutrisi di daerah perakaran tanaman, apabila pertumbuhan gulma lebih cepat dibandingkan tanaman, maka sudah dapat dipastikan tanaman yang dibudidayakan akan mengalami pertumbuhan yang tidak optimal.

Apa saja upaya pencegahan dan penanggulangan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman terhadap tanaman pertanian dan perkebunan? Dan bagaimana cara mengatasi nya? Tata cara pencegahan dan penanggulangan OPT umumnya menggunakan bahan organik dan pastinya ramah lingkungan. Bahan yang digunakan untuk mencegah dan menanggulangi disebut dengan pestisida nabati (pesnab). Pestisida nabati dibagi menjadi 3 berdasarkan kegunaannya, yaitu pesnab yang bersifat menolak, menarik/merangkap, dan mengurangi nafsu makan. Pencegahan dan penanggulangan juga dapat melalui kultur teknis dan predator hama. Kultur teknis merupakan suatu perlakuan pada teknis budidaya tanaman untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi dampak serangan hama dan penyakit. Kultur teknis dapat dilakukan dari mulai pembibitan hingga pemanenan. Contoh kegiatannya adalah menggunakan jarak tanam yang lebar, melakukan bera pada tanaman sejenis, dan menggilir varietas. Sedangkan predator hama digunakan sebagai musuh alami hama yang menyerang tanaman tersebut. Musuh alami dapat dikembangbiakkan secara khusus dan akan dilepas secara sengaja untuk menangani hama pada tanaman. Untuk pengendalian gulma, dapat dilakukan dengan cara pencegahan. Cara pencegahannya antara lain pencegahan pemakaian pupuk kandang yang belum matang, pemberantasan gulma pada sisi-sisi perairan, dan pembersihan bibit tanaman dari kontaminasi biji gulma. Pengendalian gulma juga dapat dilakukan secara fisik, yaitu mengolah tanah dan pemangkasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun