Mohon tunggu...
DanielAdyuta
DanielAdyuta Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Negeri yang Katanya Kaya"

2 Desember 2018   19:35 Diperbarui: 2 Desember 2018   19:37 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelum negri ini merdeka, negri ini banyak diincar orang karna kekayaannya, baik rempah- rempahnya, budayanya maupun keindahan alamnya. Bahkan mereka sampai rela berperang demi mendapatkan negri ini, hal ini membuktikan bahwa negri ini sangatlah kaya. Dan tahukah kalian, yang membuat Belanda menjadi kota pelabuhan tersukses di dunia adalah kekayaan negri ini. 

Jadi seharusnya hanya dengan kekayaan negri ini saja, sudah cukup untuk membuat sebuah peradaban yang maju dan sehat. Namun kenyataanya di negeri kita ini masih banyak kemiskinan, banyak orang masih menderita di tanah yang penuh harta.

Pernahkah kalian bertanya -- tanya, kenapa kita tidak maju padahal kita sangat kaya ? Jawabannya adalah mental warga negeri ini. Kebanyakan orang indonesia tidak mau bersabar dalam berusaha, akibatnya banyak orang yang menjadi tidak takut Tuhan. Hal inilah yang menyebabkan banyak korupsi, kriminalitas tinggi, dan masih banyak lagi. Selain itu, warga Indonesia sangat mudah untuk dipengaruhi dan kurang berwawasan. Contohnya pada kasus Ahok, dengan sangat mudah massa dipengaruhi para petinggi oposisi ahok, padahal Ahok terbukti memiliki kinerja yang bagus. Contohnya lagi baru -- baru ini terjadi pengeboman gereja dimana -- mana, hanya karna kurangnya wawasan beragama masyarakat jadi mudah dipengaruhi untuk melakukan hal -- hal ekstrem.

Indonesia terkenal akan keragaman ras suku dan budayanya. Sayangnya  tidak semua orang bisa menghargai perbedaan tersebut, seringkali warga indonesia memandang golongannya lah yang paling tinggi dan yang lainnya tidak pantas ada. Contohnya pada kasus seorang Ibu yang beragama Budha dengan baik -- baik dia meminta mengecilkan suara toa masjid yang terlalu keras, yang kemudian dibalas dengan membakar wiraha. Kita tau pada akhirnya Ibu itu dipenjara dan orang -- orang yang membakar wiraha tadi dibebaskan. 

Lucu sekali negeri ini, dimana toleransi hanya berlaku dari kaum minoritas ke mayoritas, dan tidak sebaliknya. Contohnya lagi banyak orang -- orang tionghoa sulit masuk ke pemerintahan, hal ini tidak adil karena setiap warga negara seharusnya memiliki kesmpatan yang sama, dan malahan menurut saya kinerja orang tionghoa sangat baik dan pantas mendapat tempat di pemerintahan. Contohnya lagi, ketika pemilu banyak calon yang gagal maju hanya karena agama dan ras mereka, walaupun kinerja mereka sangat bagus.

Hal-hal di atas sudah cukup untuk menghancurkan sebuah bangsa. Pernahkah kalian membayangkan misalnya saja indonesia tidak memiliki kekayaan alam (gersang), dengan moral seperti tadi dapatkah kita hidup ? tentu saja jawbannya tidak. Perang akan terjadi dimana -- mana hanya karena masalah sepele, kriminalitas akan sangat tinggi karena sulitnya mencari makanan. 

Pernahkah kalian membayangkan seperti itu ? oleh sebab itu karena kita sudah dipasrahi oleh Tuhan tanah yang subur dan negeri yang kaya. Sudah sepatutnya kita menjaga memaksimalkan dan melestarikan kekayaan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun