Sektor pertanian masih memegang peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional dan menjadi salah satu sektor penting yang harus terus dikembangkan sebagai sarana memanfaatkan kekayaan sumber daya alam Indonesia dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan rakyat. Salah satu contoh daerah yang mayoritas penduduknya adalah petani yakni di Desa Lembung Timur, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep.
Berdasarkan data dari BPS Kecamatan Lenteng Dalam Angka Tahun 2020, Desa Lembung Timur merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 30 meter diatas permukaan laut.
Luas wilayahnya sebesar 4,03 km dengan persentase 2,65% dari total luas wilayah Kecamatan Lenteng. Luas lahan pertanian yang dimiliki yakni sebesar 340,89 Ha. Desa Lembung Timur memiliki total jumlah penduduk sebanyak 3.997 jiwa dengan mayoritas penduduknya bekerja dalam sektor pertanian utamanya pertanian tanaman pangan.
Terdapat beberapa komoditas tanaman pangan yang dihasilkan diantaranya ada komoditas pagi, jagung, kacang tanah, kedelai, kacang hijau, dan sebagainya. Komoditas produktif terbesar pada pertanian tanaman pangan di desa ini yakni komoditas tanaman jagung. Produksi komoditas jagung yang mendominasi pada sektor pertanian di desa ini menjadi potensi besar yang harus terus dikembangkan.
Komoditas jagung memiliki banyak keunggulan seperti dapat menjadi alternatif bahan pangan pokok, pakan ternak, maupun sebagai bahan baku produksi lainnya. Kualitas hasil panen komoditas tanaman jagung bergantung pada proses pengelolaan dari hulu ke hilir.
Dalam proses pengelolaan tanaman jagung membutuhkan berbagai sarana prasarana pendukung. Akan tetapi kondisi eksisting sarana dan prasarana pertanian di Desa Lembung Timur masih kurang memadai serta kurangnya pemanfaatan terhadap teknologi pertanian. Masalah-masalah tersebut dapat berdampak pada hasil akhir dari produksi tanaman jagung sehingga perlu adanya perbaikan sistem pengelolaan pertanian jagung tersebut.
Melihat masih adanya beberapa permasalahan pada pertanian jagung di desa tersebut maka solusi yang dapat saya berikan yakni perlu adanya penyediaan sarana prasarana penunjang kegiatan pertanian, sosialisasi dan pelatihan tentang teknologi pertanian, serta bantuan dana untuk para petani.
Selain memperhatikan kualitas dari produk tanaman jagung, para petani juga perlu memperhatikan aspek lingkungan.
Proses kegiatan pertanian yang dilakukan tidak boleh merusak lingkungan misalnya seperti menggunakan pupuk anorganik, pestisida, dll yang bisa menyebabkan pencemaran lingkungan.
Potensi besar ini harus dimanfaatkan dengan baik agar dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat. Pertanian tanaman jagung yang memiliki beberapa keunggulan ini diharapkan dapat dikembangkan menjadi pertanian pangan berkelanjutan sehingga pertanian jagung ini tidak hanya memberikan keuntungan dalam aspek ekonomi tetapi juga dapat mengurangi dampak negatif pada aspek lingkungan.
Konsep pertanian berkelanjutan pada dasarnya merupakan kegiatan pertanian yang berlandaskan pada tiga aspek utama pembangunan berkelanjutan yakni aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Pertanian yang dijalankan di Desa Lembung Timur pada saat ini diharapkan dapat menerapkan konsep keberlanjutan tersebut sehingga pertanian dapat memberi keuntungan baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Â
Sumber : e-prosiding.umnaw.ac.idÂ
Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H