Pendampingan komunitas ASPAK JABAR Cabang Bandung Raya merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang didanai Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada tahun anggaran 2023. Berlokasi di Desa Cangkuang Wetan, Kabupaten Bandung, tim pengabdi Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) dan Universitas Nurtanio Bandung (UNNUR) mendampingi komunitas ASPAK JABAR Cabang Bandung Raya sebagai mitra dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan.
Melalui judul "Pendampingan ASPAK JABAR Cabang Bandung Raya dalam Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan Melalui Desain Kemasan dan Konten Digital Berbasis Value Proposition Canvas", pendampingan dilakukan dalam 3 aspek utama, yakni jiwa kewirausahaan, desain kemasan, dan konten digital. Memasuki penghujung dari kegiatan pendampingan di tahun 2023, "Konten Digital di WhatsApp Business" menjadi topik yang dibawakan tim pengabdi untuk meningkatkan value proposition dari produk yang diproduksi oleh perajin alas kaki yang tergabung dalam komunitas ASPAK JABAR Cabang Bandung Raya pada Sabtu, 4 November 2023.
Tim pengabdi diketuai Daniel Hermawan, S.AB., M.Si., MBA. dengan Clara Theresia, S.T., M.T. dan Albert Kurniawan Purnomo, S.E., M.M. sebagai anggota dosen. Pendampingan dibantu juga oleh Fransiska Pangestu, Josh Samuel Dumanauw, Kevin Gunawan Halim, dan Patricia Yasmin Krisdianti sebagai mahasiswa lintas jurusan yang merupakan kolaborasi antara Program Studi Administrasi Bisnis dan Teknik Industri, Universitas Katolik Parahyangan.
Pendampingan ini menekankan pentingnya fokus dalam pengelolaan WhatsApp sebagai media promosi, sekaligus mengoptimalkan tabungan nomor kontak yang dimiliki dalam mengomunikasikan produk yang dijual. Dalam menarik audiens, konten digital menjadi elemen penting yang perlu dipersiapkan agar produk yang ditampilkan dapat memicu implusifitas dalam melakukan pembelian. Fitur status WhatsApp bisa menjadi etalase untuk menampilkan produk agar audiens, khususnya kontak yang terhubung dapat mengenali merek maupun produk yang dijual dengan baik.
Konten berbentuk storytelling berupa testimoni pelanggan, behind the scene, hingga berbagi informasi atau solusi praktis bisa menjadi strategi soft selling yang dilakukan. Selain itu, penggunaan caption yang memberi ajakan untuk membeli/call-to-action (CTA) juga menjadi kunci terciptanya penjualan di WhatsApp. Melalui media yang simpel dan mudah, diharapkan perajin alas kaki yang tergabung dalam komunitas ASPAK JABAR Cabang Bandung Raya bisa menciptakan nilai tambah dari sisi pemasaran. Tidak hanya fokus pada produksi dan kuantitas produk, tetapi juga pemasaran dan penjualan produk yang lebih strategis.
Pendampingan juga dilakukan melalui praktik pembuatan konten digital melalui WhatsApp, serta challenge untuk mendapatkan eksposur tertinggi, sehingga peserta pendampingan jauh lebih terlibat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang disiapkan tim pengabdi. Enjang Suherlan sebagai ketua komunitas ASPAK JABAR Cabang Bandung Raya berharap pendampingan yang diberikan dapat meningkatkan kembali pamor alas kaki di kawasan Desa Cangkuang Wetan, Kabupaten Bandung yang dibanjiri produk impor dari luar negeri, serta meningkatkan kapabilitas dari perajin dalam menjual produk alas kaki.
Penulis: