Mohon tunggu...
Daniel Halim
Daniel Halim Mohon Tunggu... Lainnya - Artikel

Halo semuaa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sekolah Daring di Masa Pandemi Covid-19

31 Oktober 2021   21:09 Diperbarui: 31 Oktober 2021   21:12 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Awal mula virus corona dikabarkan pertama kali berasal dari pasar hewan di Kota Wuhan, Cina pada akhir tahun 2019. Setelah itu Covid-19 menyebar sangat cepat melalui manusia, dalam hitungan beberapa bulan virus corona sudah menyebar dibeberapa negara termasuk Indonesia. Sehingga beberapa negara menerapkan lockdown agar penularan virus corona diharapkan bisa dicegah.

Presiden Joko Widodo mengatakan, awal kasus virus corona di Indonesia terungkap usai ada laporan warga negara Jepan yang dinyatakan positif corona. Masalahnya warga negara Jepang tersebut baru saja berkunjung di Indonesia, Kemudian pemerintah langsung menelusuri siapa saja yang pernah berkontak langsung dengan warga negara jepang tersebut. 

Setelah ditelusuri ada 2 orang, Ibu yang berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun, tutur Bapak Jokowi. Kemudian Pemerintah menetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Dan pada tepat 1 Juni 2020 Pemerintah memberlakukan New Normal dengan peraturan untuk mematuhi protocol Kesehatan yang ketat Ketika ingin berpergian diluar rumah, dan ini juga berdampak pada sector Pendidikan yang membatasi perkumpulan massa, dari tingkat SD,SMP,SMA hingga Perguruan tinggi sehingga proses ajar mengajar dilakukan secara online atau daring.

Kementrian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) menerbitkan Surat Edaran Nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaran Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 Pembelajaran Dilaksanakan Secara Daring atau Belajar dari rumah dalam system online.

Meskipun secara normal kegiatan belajar mengajar dalam system daring atau online ini, siswa dan mahasiswa tetap belajar dengan normal, dampaknya menurut saya ialah Berkurangnya perhatian siswa dan mahasiswa dalam proses pembelajaran sehingga menjadi sedikit terabaikan. Sebelumnya proses pembelajaran masih dalam tatap muka masih diawasi Guru atau Dosen. 

Dan menurut saya sekolah daring ini sangat berdampak kepada sekolah yang berada pada pelosok Indonesia yang masih belum atau kurang mendapatkan jangkauan koneksi internet atau belum memiliki Smart phone sehingga proses penyampaian materi pembelajaran dari Guru ke murid menjadi terganggu karena diberlakunya system sekolah daring.

Dan itulah dampak-dampak yang dihadapi dalam Sekolah Daring. Dan dari dampak tersebut kita juga bisa mengambil sisi positif yaitu Pelajar maupun Pendidik dapat menguasai teknologi untuk menunjang pembelajajaran dari rumah dan dampak positif lainnya juga membuat orang tua lebih muda memperhatikan perkembangan pembelajaran anak secara langsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun