Benar saja jika semua netizen mengecam perkataan yang dilontarkan oleh Gus Miftah, apalagi dia seorang tokoh pendakwah dan utusan presiden yang seharusnya bisa memberikan kerukunan dan kedamaian pada masyarakat. Dengan perkataannya yang seperti itu lah yang membuat dia salah dalam bertindak gegabah dan tidak memikirkan dampaknya di kalangan masyarakat. Pada akhirnya dia pun mengklarifikasi dan mendatangi rumah bapak penjual esteh dan meminta maaf kepadanya, serta video yang mengatakan pengunduran dirinya dari jabatan publik, supaya mendapatkan ketenangan pada lingkungan masyarakat yang sedang panas pada kasus tersebut.
Hal ini tentu menjadi pelajaran bagi kita semua, pelajaran ketika tindakan atau perkataan harus didahulukan oleh pikiran yang jernih ketika melakukan sesuatu. Sehingga tindakan dan perkataan kita tidak ada yang menyakiti atau melukai seseorang. Lebih bisa berfikir sebelum bertindak adalah suatu yang harus dinormalisasi dalam lingkungan masyarkat, agar tercipta kerukunan dan kedamaian dalam bersosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H