Sebuah tindakan memang diperlukan pikiran yang kritis untuk melakukan sesuatu yang sesuai kaidah sosial. Apalagi dalam lingkup sosial berbagai macam sifat dan karakter manusia yang sangat berbeda beda. Hal ini perlu ditekankan jika seseorang bertindak sebelum berfikir maka kemungkinan besar akan menyakiti perasaan dan melukai hati seseorang.
Sering kali penyesalan dialami sebagai akibat dari kesalahan yang telah dilakukan. Kesalahan ini bisa jadi akibat tindakan yang disengaja atau kesalahan yang tidak disengaja. Terlepas dari penyebabnya, penyesalan adalah konsekuensi alami dari perilaku manusia. Sering kali kesalahan dilakukan tanpa pertimbangan yang matang, dan kemudian dilupakan. Padahal, kesalahan seperti itu dapat diminimalkan melalui perencanaan yang matang dan perhatian terhadap detail. Hal ini memungkinkan aktivitas diselesaikan dengan cara yang lancar dan efisien, dan hasil yang diinginkan dapat tercapai.
Kemampuan untuk berbicara mirip dengan "pedang yang sangat tajam". Jika kita tidak dapat mengendalikannya, pedang itu akan melukai diri kita sendiri dan orang lain, begitu juga dengan kata-kata kita. Demikian pula, jika kita tidak dapat menjaga perkataan kita, hal itu dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan bagi diri kita sendiri dan orang lain.
Tidak jarang seseorang secara tidak sengaja menyebabkan penderitaan bagi orang lain melalui kata-kata dan tindakan mereka. Hal ini dapat terjadi jika kata-kata atau tindakan itu sendiri dianggap tidak menyenangkan oleh penerimanya. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk berhati-hati saat berbicara. Hal ini memerlukan pertimbangan apakah kata-kata kita dapat menyebabkan penderitaan bagi orang lain, karena kata-kata tersebut tidak dapat ditarik kembali setelah diucapkan. Berulang kali mengucapkan kata-kata yang baik akan menumbuhkan kecenderungan untuk melakukannya, dan sebaliknya.
KENAPA BEGITU PENTING BERFIKIR SEBELUM BERTINDAK
Berpikir sebelum bertindak adalah prinsip dasar yang sangat penting dalam kehidupan karena memungkinkan kita membuat keputusan yang lebih bijaksana dan menghindari konsekuensi negatif. Berpikir sebelum bertindak memberikan waktu untuk mempertimbangkan berbagai faktor yang terlibat. Tanpa proses berpikir, kita cenderung bertindak secara impulsif, yang sering kali mengarah pada kesalahan atau keputusan buruk. Individu yang terkenal dengan kemampuannya untuk melakukan berpikir sebelum bertindak, biasanya dianggap lebih dapat diandalkan, penuh perhatian, dan profesional. Kualitas ini sangat penting dalam interaksi pribadi dan profesional. Kemampuan untuk berpikir sebelum bertindak memungkinkan pengembangan kontrol emosi dan regulasi impuls, yang merupakan ciri khas kematangan emosi. Orang yang dikenal sebagai seseorang yang selalu berpikir sebelum bertindak biasanya dianggap lebih dapat dipercaya, bijaksana, dan profesional. Hal ini sangat penting dalam hubungan pribadi maupun profesional.
APA DAMPAKNYA JIKA TIDAK BISA BERFIKIR SEBELUM BERTINDAK
Dampak yang akan terasa jika kita bertindak sebelum berfikir akan membuat kita merasa menyesal ketika sesuatu yang terucap akan menyakiti perasaan orang lain. Apalagi kita tau media sosial yang sangat mudah viral menjadikan salah satu dampak yang paling terasa penyebaran tingkah laku seseorang ketika tidak sesuai dengan kaidah dan norma sosial.
Dampak ini juga akan mengakibatkan seseorang mengalami penyesalan mendalam. Emosi yang meluap-luap dapat membuat keputusan impulsif yang merugikan diri sendiri maupun orang lain, menimbulkan rasa bersalah dan kecewa di kemudian hari. Tindakan yang gegabah dapat melukai perasaan orang lain. Hal ini dapat merusak hubungan personal, profesional, dan sosial yang telah dibangun dengan susah payah. Konflik yang timbul akibat perkataan atau tindakan gegabah sulit untuk diperbaiki.
Risiko hukum dan professional ketika beritindak atau berkata tanpa berpikir dapat membawa konsekuensi hukum serius. Misalnya, tindakan emosional yang melanggar aturan di tempat kerja bisa berakibat pada pemecatan, atau tindakan di luar kendali yang melanggar hukum dapat berujung pada tuntutan hukum atau bahkan pidana.
Seperti yang kita tau, kasus yang dialami oleh Gus Miftah yaitu tokoh dalam keagamaan dan sekaligus juga sebagai utusan presiden dalam bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Pada kasus tersebut beliau mengatakan perkataan yang tidak pantas kepada sosok pedagang kecil es teh keliling ditengah acara yang berlangsung. Pada moment itu nampak seperti guyonan yang biasa dia lakukan, namun video itu tersebesar di media sosial dan menimbulkan dampak yang negatif dari netizen. Para netizen mengecam perkataan gus miftah yang tidak pantas itu dan memintanya untuk mundur dari jabatannya.