Mohon tunggu...
Daniel Christofer Panjaitan
Daniel Christofer Panjaitan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa Kolese Kanisius Jakarta

Siswa kelas 10 Kolese Kanisius Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Humor Seorang Gus Dur

22 Mei 2023   22:13 Diperbarui: 22 Mei 2023   22:16 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gus Dur merupakan presiden keempat dari negara Indonesia yang terkenal akan karakternya yang sangat humoris. Gus Dur sering menyampaikan berbagai guyonan-guyonan ataupun anekdot-anekdot yang membuat orang-orang tertawa. Anekdot-anekdot yang disampaikannya tidak hanya sebagai bahan tertawaan bagi orang-orang tetapi juga sebagai masukannya kepada berbagai pihak. Menurut saya, kritikan-kritikannya ini disampaikan melalui rupa anekdot agar tidak memojokkan tetapi lebih kepada membangun pihak yang ia kritik. Teks artikel yang ditulis tersebut menurut saya sangat akurat dalam menganalisis humor seorang Abdurrahman Wahid dalam segala situasi. Melalui anekdot-anekdot dan guyonan-guyonan Gus Dur yang lainnya, kita dapat melihat bahwa ia memang menyukai untuk mengkritik dengan guyonan. Menurut saya kritikannya pun ditujukannya kepada semua orang tanpa adanya pilih-pilih karena banyak sekali anekdot Gus Dur yang mengkritik berbagai hal di Indonesia, mulai dari keamanan, perpolitikan, pendidikan, dan banyak lagi lainnya.

Anekdot sendiri secara singkat merupakan sebuah teks berupa cerita singkat yang bersifat lucu atau humoris. Teks ini bisa berupa berbagai macam hal mulai dari sindiran dari sang penulis, kritik kepada masyarakat, dan lain-lainnya. Oleh karena kritik atau sindiran tersebut, teks anekdot ini biasanya menjadi mengesankan dan menarik untuk dibaca. Apalagi dengan tambahan humor ringan yang membuat pembaca yang disindir tidak merasa terbebani atau tersinggung.

Anekdot atau guyonan Gus Dur terkadang juga tidak secara langsung dinyatakannya kepada pihak yang ia tuju. Terkadang, anekdotnya ia sampaikan dengan maksud tersirat di dalamnya dimana pihak pembaca harus berpikir lebih untuk mengerti maksud asli dari guyonan tersebut. Misalkan seperti salah satu anekdot Gus Dur mengenai ketika ia terbang dengan presiden AS & Prancis. Dalam anekdot tersebut, Gus Dur mengkritik Tanah Abang yang memang ramai akan pencopetan dan pencurian. Hal ini juga dapat diartikan sebagai kritikan bagi para polisi dan keamanan pada daerah tersebut yang menjadi makna tersirat dalam bacaan.

Teks anekdot biasanya berfungsi sebagai sindiran dari seseorang kepada seorang lainnya atau bisa juga terhadap kelompok-kelompok dalam masyarakat. Misalkan suatu teks anekdot dapat digunakan untuk menyindir organisasi masyarakat yang dianggap memiliki kekurangan atau tidak sesuai dengan pandangan penulis. Teks anekdot ini biasanya bersifat humor ringan maka baik pembaca awam maupun pembaca yang tersindir tidak akan merasa tersinggung ketika membaca suatu teks anekdot.

Dalam kehidupan sehari-hari, teks anekdot sering kita temukan baik ketika membaca sebuah artikel, melihat isi sosial media, bahkan terkadang kita membicarakannya dengan teman karena humornya yang sangat lucu. Teks anekdot yang baik biasanya menjadi berkesan kepada seseorang oleh karena kemampuannya untuk memberikan humor selagi memberi kritikan. Biasanya humor ini menjadi bahan tertawaan yang baik dalam percakapan maka walaupun tidak pernah kita tuliskan, seringkali kita bercanda dengan gaya anekdot.

Kesimpulannya, menurut saya Gus Dur sangat baik dalam menyampaikan anekdot-anekdot beserta guyonan-guyonannya. Ia dapat memanfaatkan guyonan-guyonannya pada waktu yang tepat sehingga tidak mengurangi profesionalitasnya. Selain itu, guyonan-guyonannya ia gunakan agar kritikannya tidak membuat seseorang merasa terpojok tetapi menjadi membangun bagi orang tersebut. Anekdot-anekdotnya menjadi bahan tertawaan yang tidak hanya membuat suasana menjadi lebih nyaman tetapi juga membangun pihak yang ia tuju.

Penyunting : NATMS/30

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun