Mohon tunggu...
M. Danie Al Malik
M. Danie Al Malik Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti

Mencintai peran laut secara ekologis dan mencoba memahaminya melalui sebuah pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mikroalga Ini Nan-Elok Fungsinya di Balik Keindahan Terumbu Karang

24 Juli 2016   23:28 Diperbarui: 25 Juli 2016   14:19 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Terumbu Karang (Sumber : wtoutiao.com)

Zooxanthellae juga memberikan warna pada polip karang, sehingga sebagian besar kita lihat terumbu karang berwarna warni yang dimana merupakan gabungan antara pigmen polip karang dan dari Zooxanthellae. Bagi Zooxanthellae hewan karang merupakan habitat yang baik untuk tempat tinggal yang dimana sisa metabolisme dari karang berupa zat anorganik seperti karbondioksida (CO2) akan membantu proses fotosintesis.

Zooxanthellae hidup didalam jaringan tubuh karang tidak hanya berjumlah satu namun bisa mencapai > 1 juta sel/cm2, dan semakin berkurang kelimpahannya dengan bertambahnya kedalaman kehidupan karang dan kekeruhan diperairan tersebut, hal ini berhubungan dengan hidupnya Zooxanthellaeyang membutuhkan intensitas matahari untuk proses fotosintesis.

Penelitian yang dilakukan Rauf et al (2015) pada karang jenis Acroporasp menunjukkan adanya perbedaan kelimpahan jumlah Zooxanthellaeberdasarkan kedalaman dan naungan yang ada.

Namun ada beberapa hal yang dapat mengganggu berlangsungnya proses fotosintesis Zooxanthellae seperti temperatur tinggi yang dapat mengganggu proses tranport elektron dari pemecahan molekul H2O dalam pengelolahan cahaya menjadi glukosa sehingga Zooxanthellae dapat keluar dari inangnya yaitu karang. Salinitas rendah, radias ultraviolet, infeksi bakteri, dan logam berat juga dapat mengganggu kehidupan Zooxanthellae bersama karang.

Begitu eloknya makhluk mikro yang dinamakan Zooxanthellae ini untuk kehidupan terumbu karang, sampai-sampai kasus alam saat ini seperti pemutihan karang (coralbleaching) yang diakibatkan oleh pemanasan global, perubahan iklim, dan lainnya sebagainya dapat mengganggu bahkan terancamnya kehidupan Zooxanthellae pada karang.

Jika Zooxanthellae ini mati atau tidak bersimbiosis kembali dengan karang yang artinya Zooxanthellae keluar dari inangnya yaitu karang (seperti efek dari pemutihan karang), hal ini akan berdampak pada kehidupan karang sendiri yang akan berdampak pada organisme yang hidup disekitarnya seperti ikan-ikan karang yang bernilai ekonomis, lalu kartu AS terakhir yang terancam ialah kita semua.

REFERENSI

Muller-Parker, G., & D'Elia, C. (2001). Interaction Between Corals and Their Symbiotic Algae. Dalam : Birkeland, C. (ed.) 2001. Life and Death of Coral Reefs. Chapman & Hall, New York , 96 - 113.

NOAA. 2008. ZooxanthellaeWhat’s That ?.  http://oceanservice.noaa.gov/education/kits/corals/coral02_zooxanthellae.html

Rauf, K. P., Supriharyono, & Purnomo, P. W. (2015). Kelimpahan Zooxanthellae pada Acropora sp. Berdasarkan Kedalaman Perairan dan Naungan yang Berbeda di Pulau Pari Kepulauan Seribu Jakarta. Diponegoro Journal of Maquares , Vol 4. No.1, Hal 46-54.

Tackett, D., & Tackett, L. (2002). Reef Life : Natural History and Behavior of Marine Fishes and Invertebrates. T.F.H. Publications, Inc., New Jersey , 224 hlm.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun