Mengaji al-Qur'an merupakan salah satu bentuk aktifitas  ajaran Islam yang bernilai ibadah dan sangat lekat dengan kultur masyarakat muslim di Indonesia sejak awal berkembangnya Islam yang kemudian dikenal dengan istilah mengaji. Kegiatan tersebut dapat dijumpai di sejumlah rumah ibadah seperti surau, mushalla, langgar, masjid, pesantren, rumah kyai atau ustadz dan lain-lain, yang biasanya dilaksanakan di waktu sore usai salat Ashar maupun ba'da Maghrib.
Kegiatan mengaji yang selama ini berjalan di masyarakat lebih bersifat monoton. Metode belajarnya menggunakan metode sorogan, di mana santri mengaji atau membaca beberapa ayat al-Qur'an di hadapan ustadz langsung, jika bacaan benar ustadz akan diam saja, akan tetapi jika bacaan salah ustadz akan menegur dan membenarkan bacaannya.
Akan tetapi kelemahannya adalah santri harus belajar mandiri terlebih dahulu sebelum diajukan ke guru atau ustadznya, di samping itu, santri yang sudah selesai mengaji terlebih dahulu biasanya langsung meninggalkan tempat mengaji. Karena kegiatan pembelajarannya tidak begitu menarik, maka santri merasa bosan dan jenuh sehingga malas dan akhirnya dialihkan dengan kegiatan bermain.
Begitu juga dengan kegiatan mengaji di TPQ Nurudduja yang terlihat mononton. Maka disinilah, kami sebagai mahasiswa UMM PMM kelompok 76 berinisiatif untuk mengadakan program kegiatan membuat media mengaji berupa "Flash Card Tajwid". "Flash Card Tajwid" merupakan media mengaji dua dimensi yang terbuat dari kertas karton yang dilapisi kertas manila warna-warni. Pada media mengaji ini terdapat macam-macam hukum tajwid dalam bacaan al-Quran. Pada bagian belakang terdapat angka-angka dalam Bahasa Arab.
Dengan mengadakan program kegiatan ini, kami selaku Mahasiswa UMM PMM Kelompok 76 berharap, agar media yang kami buat dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh santri di TPQ Nurudduja, Desa Sumberanyar, Kec. Paiton, Kab. Probolinggo.
