Mohon tunggu...
daniarjunvahlevy
daniarjunvahlevy Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya seorang mahasiswa pada salah satu universitas di indonesia, Saya tertarik untuk menulis sebuah artikel guna menambah dan menukar informasi di era globalisasi ini. salam hangat☺

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Kecerdasan Buatan dalam Membantu Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi yang Baik

2 Mei 2023   19:45 Diperbarui: 2 Mei 2023   19:52 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air bersih dan sanitasi yang memadai merupakan hak asasi manusia yang mendasar. Namun, kenyataannya masih banyak orang yang tidak memiliki akses ke sumber air bersih dan sanitasi yang layak. 

Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih dari 2,2 miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki akses ke fasilitas sanitasi yang aman, sedangkan sekitar 785 juta orang tidak memiliki akses ke air bersih yang layak.

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dapat memainkan peran penting dalam membantu mengatasi masalah ini. Salah satu aplikasi AI yang telah diterapkan dalam penyediaan air bersih dan sanitasi adalah penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) dan machine learning.

IoT dan machine learning dapat digunakan dalam berbagai cara untuk membantu meningkatkan penyediaan air bersih dan sanitasi yang lebih baik. Salah satu aplikasi IoT yang paling umum adalah sensor yang ditempatkan pada saluran air atau pipa yang dapat memberikan informasi real-time tentang kualitas air dan tekanan di dalam pipa.

Dalam penggunaan machine learning, data dari sensor-sensor ini dapat diproses untuk mengidentifikasi pola-pola dalam kualitas air dan memprediksi kemungkinan adanya kerusakan pipa di masa depan. Dengan menggunakan informasi ini, operator air dapat mengambil tindakan proaktif untuk memperbaiki pipa yang rusak sebelum terjadi kerusakan yang lebih serius.

Selain itu, AI juga dapat digunakan dalam mengidentifikasi dan menangani masalah sanitasi. Salah satu contohnya adalah penggunaan machine learning untuk memprediksi kemungkinan wabah penyakit berdasarkan data tentang tingkat kepadatan populasi, pola migrasi manusia, dan kepadatan populasi hewan di suatu daerah.

Dalam penggunaan AI, teknologi machine learning dapat digunakan untuk memproses data dari berbagai sumber, seperti pusat data kesehatan dan jaringan media sosial. 

Dengan menganalisis data ini, AI dapat mengidentifikasi pola-pola yang menunjukkan potensi penyebaran wabah penyakit dan membantu para profesional kesehatan untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah penyebarannya.

Selain itu, AI juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah sanitasi di lingkungan yang sulit dijangkau oleh para profesional kesehatan, seperti di lingkungan perkotaan yang padat. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan teknologi citra digital dan machine learning untuk memantau kondisi sanitasi di suatu lingkungan.

Dalam penggunaan teknologi ini, citra digital dari lingkungan yang dianalisis akan diproses menggunakan teknologi machine learning untuk mengidentifikasi masalah sanitasi, seperti keberadaan limbah yang dibuang sembarangan atau kondisi sanitasi yang tidak memadai. Dengan demikian, pihak berwenang dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan sanitasi di lingkungan tersebut.

Namun, penggunaan AI dalam penyediaan air bersih dan sanitasi tidak tanpa tantangan. Ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti biaya penggunaan teknologi AI yang dapat menjadi mahal dan keterbatasan akses terhadap teknologi AI di beberapa wilayah yang sulit dijangkau.

Selain itu, diperlukan juga regulasi yang jelas dan transparan dalam penggunaan teknologi AI dalam penyediaan air bersih dan sanitasi. Regulasi ini diperlukan untuk memastikan bahwa teknologi AI digunakan dengan tepat dan tidak menimbulkan dampak negatif pada masyarakat dan lingkungan.

Tantangan lainnya adalah masalah kepercayaan masyarakat terhadap teknologi AI. Beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman dengan penggunaan teknologi AI dalam pengambilan keputusan penting yang berpengaruh pada penyediaan air bersih dan sanitasi. Oleh karena itu, diperlukan juga edukasi yang efektif dan transparan untuk mengajarkan masyarakat tentang manfaat dan keuntungan penggunaan teknologi AI dalam penyediaan air bersih dan sanitasi.

Dalam kesimpulannya, teknologi AI dapat memainkan peran penting dalam membantu meningkatkan penyediaan air bersih dan sanitasi yang lebih baik. Namun, perlu diatasi beberapa tantangan yang ada, seperti biaya, aksesibilitas, regulasi, dan kepercayaan masyarakat. 

Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini, penggunaan teknologi AI dalam penyediaan air bersih dan sanitasi dapat menjadi solusi yang lebih efektif dan efisien untuk mengatasi masalah yang ada dan memenuhi hak asasi manusia yang mendasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun