Program Studi Pendidikan Biologi (S1), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri Jakarta secara rutin melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh seluruh dosen dan tim mahasiswa. Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat atau yang sering disebut dengan P2M tahun ini mengangkat tema mengenai "Pemanfaatan Edu-Ecofarm UNJ sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Implementasi Pembelajaran Biologi SMA".
Edu-Ecofarm sendiri merupakan sumber belajar biologi khususnya yang tengah dibangun oleh Universitas Negeri Jakarta diprakarsai oleh Prodi. Pendidikan Biologi melalui dana Hibah Program Kompetensi Kampus Merdeka (PKKM) tahun 2022.Â
Sumber belajar ini berperan untuk menyediakan media pembelajaran biologi baik kegiatan pengamatan lapangan ataupun praktikum di dalam laboratorium. Lokasi dari Edu-Ecofarm bertempat di taman sains Duren Sawit dan dalam rangka memberikan sosialisasi dan mendukung program berkelanjutan dari penggunaan media pembelajaran ini beberapa tim dosen melakukan kegiatan P2M yang terintegrasi ke siswa di sekolah dalam area kelurahan Duren Sawit dan Masyarakat di lingkungan sekitar Edu-Ecofarm, Duren Sawit, Jakarta Timur.
SMAN 103 Jakarta tahun ini menjadi target pelaksanaan kegiatan P2M karena lokasinya yang masih berada di sekitar area kelurahan Duren Sawit. Salah satu program P2M yang dilaksanakan di SMAN 103 Jakarta adalah pelatihan mengenai penggunaan teknologi (aplikasi plantnet dan google lens) dalam aktivitas praktikum identifikasi tumbuhan yang dilanjutkan dengan pembuatan herbarium untuk keperluan koleksi dan pembuatan media pembelajaran biologi. Kegiatan P2M berlangsung pada 26 Juli 2023 dan diikuti oleh 70 orang siswa kelas XI SMAN 103 Jakarta yang dilakukan secara luring.
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Koordinator Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA UNJ (Dr. Rusdi, M.Biomed), Kepala Sekolah SMAN 103 Jakarta Timur (Suparini, M.Pd), seluruh tim dosen, tim mahasiswa, serta peserta kegiatan. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dan praktikum lapangan oleh tim dosen yang dilaksanakan secara parallel dalam tiga kelas. Masing-masing kelas dihadiri oleh 24 orang siswa.
Pada kelompok parallel kelas ketiga berfokus pada pelatihan mengenai penggunaan teknologi (aplikasi plantnet dan google lens) dalam aktivitas praktikum identifikasi tumbuhan yang dilanjutkan dengan pembuatan herbarium. Pemaparan materi dilakukan oleh dua orang dosen dari Prodi Pendidikan Biologi FMIPA UNJ (Daniar Setyo Rini, M.Pd dan Nailul Rahmi Aulya, M.Si). Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan praktikum langsung ke lapangan. Siswa dibagi menjadi lima kelompok kecil untuk kemudian melakukan identifikasi menggunakan aplikasi plantnet dan google lens dan kemudian mengambil sample tumbuhan untuk dibuat menjadi herbarium.
Peserta kegiatan pada kelas ketiga terdiri dari 18 siswa Perempuan dan 6 siswa laki-laki. Berdasarkan hasil pengolahan data pretest dan posttest diperoleh data bahwa 75% siswa pernah mendengar aplikasi google lens dan plannet, sisanya 25% siswa menyatakan belum mengetahui kedua aplikasi tersebut. Dari 24 siswa yang mengikuti pelatihan 46% siswa menyatakan mengetahui fungsi dari aplikasi google lens dan plannet walaupun Sebagian besar dari mereka mengatakan belum pernah memakainya secara langsung untuk identifikasi tumbuhan. Sedangkan 54% lainnya menyatakan tidak tahu mengenai fungsi dari kedua aplikasi tersebut sekalipun pernah mendengar kedua nama aplikasi tersebut.
Hasil perhitungan data pretest menunjukkan nilai rata-rata 78,8 sedangkan nilai posttest memiliki rata-rata nlai 86,0. Berdasarkan kedua data ini dapat dilihat bahwa persepsi siswa mengenai penggunaan aplikasi plantnet dan google lens mengalami peningkatan sebesar 7,9 setelah dilakukannya pengenalan, pemberian materi serta praktik langsung di lapangan untuk mengidentikasi tumbuhan yang ada disekitar kebun sekolah.
Skor peningkatan ini memberikan nilai N-gain sebesar 0,4 yang mana masuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti pemberian materi dan pelatihan memberikan dampak yang cukup efektif dalam meningkatkan persepsi siswa terhadap penggunaan kedua aplikasi tersebut dalam pembelajaran biologi walaupun pelatihan hanya dilakukan dalam waktu yang singkat.
Antusiasme siswa sepanjang pelaksanaan kegiatan sangat baik, terlihat dari ketertarikan dalam mengoperasikan kedua aplikasi saat pengamatan lapangan dan membuat herbarium untuk koleksi laboratorium sekolah.