KKN PAR yaitu kegiatan penelitian-pendampingan yang melibatkan masyarakat secara langsung. Wawancara tidak terstruktur ialah salah satu metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari warga dan untuk mengetahui permasahalan yang ada di desa dampingan.
Setelah dibagi menjadi tiga kelompok, kami mulai mencari masyarakat dan melakukan wawancara. Kelompok dusun Krajan II berkunjung ke rumah RW I, Ali Topan. Diketahui daerah di sini, terdapat 4 RT. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat berasal dari bercocok tanam, petani kebun kelapa. Selain itu Bapak Topan juga memberitahu kami batas-batas wilayah Krajan II.
Pada malam harinya, seplepas sholat magrib anggota perempuan berbincang-bincang dengan jama'ah ibu-ibu. Banyak informasi yang di dapat, salah satunya adanya kelompok mualimat yang diadakan setiap minggu pada hari kamis.
Kelompok dusun Gunung Cilik berkunjung ke rumah kepala dusun (P Kampung) Nadi, tetapi kami hanya ditemui oleh Bu Ida (Putri P Kampung). Kondisi perairan di sana sangat lancar dari perairan PDAM, dan membayar biaya air sesuai dengan pemakaian, rata-rata 65 ribu. Sedangkan perkebunan yang ada, biasanya ditanami pohon sengon, tebu dan pohon barsa.
Kepala dusun Guntoran ternyata sudah tidak aktif selama delapan tahun terakhir, informasi ini kami dapat setelah berkunjung ke rumah bapak/ibu Misrat. Seperti di dusun Gunung Cilik, kami tidak dapat bertemu dengan bapak Misrat sebab beliau sedang mencari rumput.
Dari ibu Mirsat kami dapat banyak informasi, di antaranya: rata-rata penduduk dusun mempunyai sapi dengan jumlah 3-4 lima ekor. Dan perkebunan yang mereka punya ditanami pohon alpukat, sengon dan kelapa. Sedangkan pemuda-pemuda dusun kebanyakan berada di pesantren.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H