Ada peri kecil bersembunyi diantara kata-kata,
Anggun, adabnya bermahkota.
Melirik ke arah pujangga, siapa yang mampu menakhlukan syairnya.
Peri kecil menangis
Syairnya hanya bisa menuliskan kisah tragis
Tentang cinta yang terhianati
Hingga hanya bisa bersedih, terkurung dilema luka hati
Syair tanpa sayap, beterbangan disemesta pintanya
Entah airmata atau bahagia yang iya dapatkan, Â sedangkan di penghujung syair masih saja ada bait duka
Pujangga pun jenuh merayu
Karena syairnya dianggap layu
Peri kecil kini merajai trauma
Baginya taman cinta hanya malapetaka
Ribuan syair tergeletak tidak lagi berguna
Baginya hanya aksara penuh tipu daya
Jakarta, 15 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H