Kubiarkan dirimu Tertawa di ujung kecewa ku, saat aku penuh harap yang kini hirap
Argumentasi telah mampu patahkan ambisi, saat inginku seketika terbentur alibimu yang sanggup membuatku terperangkap
Benalu rindu kala itu riuh dalam kepala
Lalu, Ku ucapkan terimakasih untuk dirimu yang berdiri angkuh di atas nestapa, hingga aku kini mampu menginjak-injak dilema atas nama bahagia.
Disisiku kini bukan lagi tentang dirimu
Mimpiku tak lagi mampu hadirkan kisah kita
Menjijikkan jika aku masih saja melangitkan pinta, Â untuk kembali menjalin cinta yang membuat diriku terlihat hina
Aku kini bagai petaka rindu yang terpajang di dinding harapanmu
Kini tiba giliranmu
Yang semakin tersesat dalam gulita cinta
Pengap oleh rayuan penuh janji semata
seolah-olah kau sedang terselimuti nyctophobia
Saat aku semakin baik-baik saja bersamanya
Kubiarkan dirimu cemburu membabi buta
Jakarta, 12 April 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H