TEMPAT PERSINGGAHAN
oleh : Daniaji
Panggil rindu, cinta dan segala bala tentaranya yang mampu memporak-porandakan hati,
sayatan demi sayatan terbentuk dari syairku sendiri, semakin renta nalar dalam memuja hadirmu, sementara kau asyik menjadi benalu dalam semua ekspektasi ku.
Awan mengelabui malam, menurunkan hujan dengan lebat, tapi tidak pernah mampu melenyapkan sunyi tanpamu di dalam pekat, tapi mengapa cinta ini tak pernah padam.
Wacana yang mengarah kedalam ambigu,
telah mahir terlontar demi menjerat,
Aku bagian dari luka yang menjelma menjadi makhluk dungu,
memujamu yang ternyata hanya bagian dari sajak ku yang laknat.
Ragamu milikku, tetapi hati dan pikiranmu terbawa kaum munafik yang lari dari ikrar, memaafkan egomu, hingga menjadi makhluk menjijikan yang tidak mempunyai nalar.
Aku berlarian dengan Do'a tertatih-tatih,
mencari dimana kepedulian kau sembunyikan?
celoteh samar-samar terdengar pedih,
bahwa aku hanya dijadikan tempat persinggahan.
Indramayu, 3 November 2022
Sebagai pengisi suara Siti Juliyanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H