Kelana maya terombang ambing mencari jati diri
Berebut pengakuan siapa yang paling mahir mengsah otak kiri
Kini dia telah tersesat dalam belukar dan tawanya telah meredup
Masih membusungkan dada meski candu putik bunga ambigu terus terhirup
Lihat saja jejaknya yang semakin membeku
Kini mencoba menengadahkan Do'a paling manis
Realita hidupnya semakin terkikis
Menciptakan makna paling tragis
Tak mampu lagi bersembunyi di dalam umpatan-umpatan kecil
Lihat saja mereka kini tergenang di samudra pemikiran kerdil
Sibuk memburu bintan tanpa sengaja mengantongi dosa paling laknat