Memeluk resah saat kelopak malam memberi aroma hening, tersentuh angin kerinduan yang semakin kencang, hampir saja aku hipotermia di ujung gelisah.
Malam ini aku sedang melangitkan kenangan,
Teringat rapuhnya hati bersama kisah mu, kerinduan yang membuat mental semakin menggigil, saat kehilangan indahnya lembayung sifat mu yang terkikis ego pemikiran kerdil.
Hampir saja aku kehilangan jati diri, dengan memunajatkan mantra keabadian dalam benci, kini aku sendiri dalam gelapnya penyesalan, bahwa mendapatkan cintamu ternyata hanya candaan yang kekanak-kanakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H