Gojek pertama kali dirintis dari ruangan sempit, bahkan tak dilirik oleh investor. Hal yang wajar untuk sebuah startup tanpa nama yang memulai dari nol. Founder Gojek yaitu Nadiem Makarim yang namanya sudah tidak asing lagi bagi kita menceritakan pada tahun 2010 saat Gojek baru didirikan, ukuran kantornya hanya berukuran 5x7 meter di daerah Jakarta Selatan. Bahkan mitra kerja atau driver nya hanya berjumlah 20 orang.Â
Pada tahun 2014 Gojek mulai dilirik investor dan mendorong Nadiem Makarim untuk membuat aplikasi mobile pendukung agar lebih dikenal masyarakat, diterbitkan di playstore yang membuat Gojek menjadi terkenal seperti sekarang ini.
 Keberadaan pengendara Gojek ini berada dimana-mana, pengendara yang ramah kepada sesama pengendaranya selain itu ramah pula kepada konsumennya, pelayanan yang begitu cepat dan kepandaian dalam mengendarai kendaraannya tidak diragukan, selain itu banyak menyediakan jasa pelayanan yang dapat ditemui dengan hanya sekali sentuh saja pada media smartphone yang dimiliki, dimana sekarang ini penggunaan smartphone di semua kalangan. (Farida et al., 2016)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H