Mohon tunggu...
Dany Wahyudin
Dany Wahyudin Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Saya seorang penulis dan penggemar astronomi dengan minat yang luas. Keahlian menulis saya mencakup berbagai genre, termasuk fiksi, opini, dan esai inspiratif. Saya memiliki komitmen untuk menyampaikan ide-ide kompleks dengan cara yang jelas, ringkas, dan menarik bagi pembaca. Minat saya di bidang astronomi telah mendorong saya untuk mengeksplorasi hubungan antara sains dan humaniora dalam tulisan saya. Saya selalu berupaya untuk menghasilkan karya tulis yang informatif, berwawasan, dan memberikan dampak positif.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dusta di Balik Kejujuran: Janji di Bawah Pohon Beringin Tua

1 Januari 2025   23:51 Diperbarui: 2 Januari 2025   00:56 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Janji di Bawah Pohon Beringin Tua (karya Penulis )

Judul: Dusta di Balik Kejujuran: Janji di Bawah Pohon Beringin Tua

 - Ringkasan: Cerita anak tentang sebuah janji yang tak ditepati, mengajarkan tentang kejujuran dan kekecewaan.

***

Rina kecil selalu mengagumi pohon beringin tua di ujung kampung. Pohon itu besar dan rindang, dengan akar-akar yang menjulur ke tanah seperti tangan raksasa. Di bawahnya, Rina dan teman-temannya sering bermain petak umpet. Suasana di bawah pohon beringin selalu menyenangkan, penuh dengan tawa dan cerita.

 

Suatu hari, seorang pemuda bernama Budi datang ke kampung itu. Budi ramah dan pandai bercerita. Ia sering mengajak Rina dan teman-temannya bermain bersama. Suatu sore, sambil duduk di bawah pohon beringin, Budi berjanji kepada Rina akan membuatkan ayunan dari ranting beringin tua itu. Mata Rina berbinar. "Benar, Budi? Janji ya?" tanya Rina dengan penuh harap. "Iya, Rina. Aku akan membuat ayunan yang paling indah untukmu," jawab Budi sambil tersenyum. Rina sangat menantikan ayunan itu.

 

Hari demi hari berlalu. Budi tetap tinggal di kampung itu, tetapi ia tak pernah membuat ayunan. Ia sibuk dengan kegiatannya sendiri, sering bercerita tentang rencana-rencanya yang besar, termasuk rencana membuat ayunan untuk Rina. Namun, waktu terus berlalu tanpa ada tanda-tanda ayunan itu akan terwujud.

 

Rina mulai merasakan kekecewaan. "Budi, kapan kamu membuat ayunannya?" tanya Rina suatu hari. "Sabar ya, Rina," kata Budi, "Aku sedang mengumpulkan bahan-bahan yang terbaik." Rina mengangguk, walaupun hatinya sedikit ragu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun