Mohon tunggu...
Dany Wahyudin
Dany Wahyudin Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Saya seorang penulis dan penggemar astronomi dengan minat yang luas. Keahlian menulis saya mencakup berbagai genre, termasuk fiksi, opini, dan esai inspiratif. Saya memiliki komitmen untuk menyampaikan ide-ide kompleks dengan cara yang jelas, ringkas, dan menarik bagi pembaca. Minat saya di bidang astronomi telah mendorong saya untuk mengeksplorasi hubungan antara sains dan humaniora dalam tulisan saya. Saya selalu berupaya untuk menghasilkan karya tulis yang informatif, berwawasan, dan memberikan dampak positif.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak Cahaya Dalam Gelap

28 Desember 2024   23:49 Diperbarui: 28 Desember 2024   23:49 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala malam jatuh memeluk bumi,
Gelap menari di antara senyap mimpi.
Namun di sana, di balik pekat yang tak bertepi,
Ada seberkas cahaya, berbisik tanpa henti.

Ia bercerita tentang harapan yang tak pernah padam,
Tentang langkah-langkah kecil menuju bintang.
Meski jalan berliku, penuh duri dan kelam,
Semangat tak gentar, tak pernah hilang.

Adakah kau ingat, tatkala angin menderu?
Mencoba merobohkan tiang impianmu.
Namun kau berdiri, meski tubuh kaku,
Menyulam doa, menggenggam haru.

Setiap luka menjadi pelajaran,
Setiap air mata menjelma kekuatan.
Kau adalah saksi dari ribuan perjuangan,
Seorang pahlawan di medan kehidupan.

Tak perlu mahkota atau sorak-sorai,
Karena jiwamu sendiri sudah menjadi sinar.
Menerangi dunia dengan tindakan yang damai,
Menebar kasih tanpa mengharap balas bayar.

Jika malam kembali, jangan pernah gentar,
Karena kau tahu, cahaya ada di dalam.
Bersama asa, kau melangkah tak gentar,
Menggapai fajar yang selalu menanti datang.

Maka biarlah gelap menjadi saksi,
Betapa kuatnya hati yang tak pernah letih.
Menari di atas badai, mencipta harmoni,
Menjadi cahaya di dunia yang penuh misteri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun