Kala malam jatuh memeluk bumi,
Gelap menari di antara senyap mimpi.
Namun di sana, di balik pekat yang tak bertepi,
Ada seberkas cahaya, berbisik tanpa henti.
Ia bercerita tentang harapan yang tak pernah padam,
Tentang langkah-langkah kecil menuju bintang.
Meski jalan berliku, penuh duri dan kelam,
Semangat tak gentar, tak pernah hilang.
Adakah kau ingat, tatkala angin menderu?
Mencoba merobohkan tiang impianmu.
Namun kau berdiri, meski tubuh kaku,
Menyulam doa, menggenggam haru.
Setiap luka menjadi pelajaran,
Setiap air mata menjelma kekuatan.
Kau adalah saksi dari ribuan perjuangan,
Seorang pahlawan di medan kehidupan.
Tak perlu mahkota atau sorak-sorai,
Karena jiwamu sendiri sudah menjadi sinar.
Menerangi dunia dengan tindakan yang damai,
Menebar kasih tanpa mengharap balas bayar.
Jika malam kembali, jangan pernah gentar,
Karena kau tahu, cahaya ada di dalam.
Bersama asa, kau melangkah tak gentar,
Menggapai fajar yang selalu menanti datang.
Maka biarlah gelap menjadi saksi,
Betapa kuatnya hati yang tak pernah letih.
Menari di atas badai, mencipta harmoni,
Menjadi cahaya di dunia yang penuh misteri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H