Ini sulit. Saya manusia biasa. Ngeblog benar-benar ikhlas itu hampir mustahil.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
tu·lus a sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dr hati yg suci); jujur; tidak pura-pura; tidak serong; tulus hati; tulus ikhlas: orang lain belum tentu berhati -- kpd kita; ia menyumbangkan tenaga dan hartanya dng -- ikhlas;ke·tu·lus·an v kesungguhan dan kebersihan (hati); kejujuran: dng segala ~ hatinya ia menghadiahkan sebagian hartanya kpd fakir miskin
Ini tulisan pertama saya di Kompasiana sejak registrasi tahun 2009. Beberapa komentar di blog Kompasianer mungkin sudah pernah. Belakangan ini saya ketagihan menulis lagi. Butuh media.
Sebagai pemula, syarat dan ketentuan di Kompasiana saya telusuri. Ternyata konten minimal harus 70 kata. Kalau mau menulis pantun mesti setidaknya 4 kata per baris dan 5 bait supaya memenuhi kriteria layak tampil. Jarak waktu antartulisan yang bakal tayang 1 jam. Mungkin untuk menghindari spam. Tapi mesin spam sekarang juga sudah makin canggih.
Oh ya buat Admin Kompasiana, di halaman hak cipta sepertinya ada salah ketik. Tertulis di butir nomor 3:
Konten milik orang atau pihak lain yang ditempatkan dan atau ditayangkan di Kompasiana atau diunduh (uploaded), ditautkan ...
Mungkin kata "unggah" yang dimaksud?
Saya pribadi bukan narablog atau blogger yang taat berbahasa. Seperti yang disampaikan Kang Pepih Nugraha, kalau tidak salah, gaya bahasa blogger tidak harus seperti wartawan. Jangan mainstream terus...nanti bosan. Begitu saya menangkapnya.
Ah...sudah lewat 70 kata. Mestinya sudah layak mejeng di Kompasiana. Biar bisa eksis. Tuh, pamrih kan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H