jadi setiap nasihat, ucapan, tindakan kita sebagai orang tua harus di jaga dengan benar. karena di usia tersebut, anak cendrung mengikuti apa yang di lihat, di dengar, dan di rasakan di sekelilingnya. itulah mengapa kita harus berhati-hati dalam mendidik anak.
jangan sampai di fase ini kita membiarkan apa yang di lihat, dan di dengar (kehidupan sehari-hari, Tv, Hp) yang tidak baik. karena itu salah 1 faktor membentuk kepribadian anak.
Fase 2
saat di fase ke dua, usia 7-12 tahun. anak cenderung menjadikan guru sebagai pedoman. di fase ini kita harus pintar memilih guru yang tepat dan yang bisa kita ajak kerja sama untuk mendidik anak. jadi jika kita harus bekerja sama dengan guru, karena ucupan dan nasehat guru lebih di dengar. ini lah alasan kenapa jika kita ingin merusak suatu negeri, rusakan dulu guru-guru nya. sehingga nanti tidak ada penerus negara yang baik. atau bisa juga dengan memberikan ilmu atau pelajaran yang tidak bermanfaat atau bohong atau dusta. sehingga generasi kedepan akan tumpul dan buta dalam wawasan yang murni.
Fase 3
di fase ini, fase yang sangat sulit bagi orang tua. karena di fase ini anak cenderung menjadikan teman-teman sebagai pedoman.
maka harus berhati-hati dalam memilih lingkungan dan teman untuk anak. tidak sedikit anak yang gagal atau hancur di fase ini.
banyak sekali anak yang tadi nya alim berubah brutal di fase ini. yang tadinya anak selalu jujur menjadi seorang pembohong.
maka di fase ini lah kita sebagai orang tua harus memfilter teman-teman untuk anak.
itulah analisa saya yang saya pahami, walau saya bukan seorang psikolog, bukan seorang guru. tapi saya belajar dari kehidupan.
saya hanya lulusan SMK dan saat ini bekerja serabutan.