Setelah pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA dunia maya dihebohkan dengan keluh kesah siswa di akun twitter Kemendikbud. Walau bersifat guyon tapi setidaknya itulah masalah yang mereka hadapi.
Berbagai tanggung pun keluar dari warga netizen, ada yang mengecam, ada juga yang berempati. Bahkan KPAI pun turut berkomentar tentang pelaksanaan UNBK. Pihak KPAI menganggap ada mal praktek dalam pelaksanaan ujian kali ini, walau hal ini telah dibantah oleh pihak Kemendikbud.
Tapi ini adalah kenyataan yang ada di Internet. Negara kepulauan yang begitu luas, masalah pendidikan adalah masalah yang pelik. Pemerataan di bidang pendidikan adalah tantangan besar yang dihadapi bangsa ini. Perbedaan fasilitas, SDM sistem dan guru begitu timpang antara Jawa dan Jawa, antara kota dan desa. Padahal pemerintah mengharapkan hasil yang sama. Menurut saya hal yang mustahil dicapai saat ini, karena begitu besar ketimpangan yang terjadi.Â
Yang menjadi pertanyaan, sudah berapa persen sekolah yang menerapkan soal dengan kriteria yang baru (kalau tidak salah dikenal dengan istilah HOTS). Di kota besar saja masih banyak yang mengeluh apalagi sekolah yang ada di daerah.Â
Ini pekerjaan besar yang harus jadi perhatian pemerintah, setiap daerah mempunyai kemampuan yang berbeda. Untuk ke depannya ada penggolongan soal untuk ujian yang akan datang. Jangan dulu disamaratakan. Perlu ada pemetaan di setiap daerah. Setelah dirasa sudah mampu, baru di buat standar yang sama.
Kota Manna, 19 April 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H