Mohon tunggu...
Petrus Danggalimu Pemula
Petrus Danggalimu Pemula Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Lahir di Gollu Manila, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kecamatan Wewewa Timur, Desa Wee Limbu pada tanggal, 07-02-1983. Pernah tinggal di pedalaman Kabupaten Rote Ndao, Kecamatan Lobalain Desa Kuli, Dusun Talilipa. Sebagai pelayan anak-anak usia dini melalui dunia pendidikan dengan Visi: pendidikan berkualitas dan karakter mulia dalam diri siswa, sebagai kepala TK-SD. Kemudian pindah ke Kupang dan melayani anak remaja di Rumah Belajar Tefila - Oebufu - Kupang. Sekarang tinggal di Kota Kupang-Oebufu dan pekerjaan terakhir sebagai petani sayur organik-Oebufu-Kupang

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Merdeka Demi Perbudakan

11 Agustus 2014   21:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:49 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Petrus Danggalimu

Merdeka! Merdeka! Merdeka!

Mendengar kata kemerdekaan, hampir semua orang dalam negeri tercinta ini mengarahkan pikiran pada peristiwa penjajahan yang terjadi pada ratusan tahun yang lalu oleh dua negara penjajah: Belanda dan Jepang. Kenapa demikian? Karena rakyat Indonesia tinggal dalam situasi tidak bersahabat di negeri sendiri, yang berlangsung dalam waktu yang lama (± 353,5 tahun) dan secara otomatis hal ini sangat melanggar norma dan nilai yang ada. Bangsa Indonesia kehilangan hak asasi kenegaraan dan hak asasi kemanusiaan serta hak-hak lainya. Bulan Agustus ibarat bulan kebebasan. Setiap bulan Agustus dengan sendirinya otak tanpa diperintah akan mereview kembali peristiwa tersebut.Hal ini sama sekali tidak salah, sebab ini fakta.

Kemerdekaan yang telah Bangsa Indonesia miliki, tentunya tidak terjadi dengan sendirinya, membutuhkan sebuah perjuangan yang didasari atas kebutuhan akan adanya sebuah kebebasan. Oleh karena itu rakyat Indonesia dengan berbagai daya dan upaya dipikirkan, direncanakan dan dikerjakan oleh beberapa orang yang memprakarsainya, agar keluar dari penjajahan. Caranya adalah memberontak demi menegakkan kebenaran atas hak asasi BangsaIndonesia, hak asasi manusia dan hak-hak lainnya. Sekalipun tanpa peralatan yang canggih,dengan modal nekat, juga tekad yang kuat serta kuasa keberanian oleh rasa kepemilikan yang mendalam atas bangsa tercinta. Senjata utama bambu runcing, rela berkorban, bersatu untuk maju demi Indonesia.Luar biasa, sebab dengan bambu runcing inilah yang menghantar Bangsa Indonsia pada pintu gerbang kemerdekaan. Akhirnya, Bangsa Indonesia keluar dari kemelut yang berkepanjangan dan meraih kemerdekaan. Penjajahan dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Pernyataankemerdekaan berlangsung pada tanggal 17 Agustus 1945. Merdeka! Merdeka! Merdeka!

Budak! Budak! Budak!

Memang benar bahwa Bangsa Indonesia telah merdeka dari perbudakan oleh bangsa penjajah dan secara fisik tidak lagi berada dibawah penjajahan. Namun, dilihat dari sisi yang lain, Bangsa Indonesia belum merdeka. Mengapa demikian? Alasan mendasar saya dari banyak alasan :

1.DiperbudakKemiskinan

Indonesia memiliki kekayaan alam yang besar, namun rakyat Indonesia mengalami kemiskinan yang besar (miskin ditengah kelimpahan), karena sumber daya manusia yang sangat kurang. Hal ini mengakibatkan rakyat Indonesia jatuh dalam berbagai-bagai pencobaan; pencurian, perampokan, pembunuhan, perselingkuhan, persinahan, miras, narkoba, mengaduh nasib di negara lain yang tidak lebih kaya secara alam dari negara sendiri, dll

2.DiperbudakKekuasaan/Jabatan

Bangsa Indonesia seringkali mengorbankan rakyatnya sendiri oleh karena sebuah kekuasaan/jabatan atas kepentingan pihak tertentu. Sebagai contoh nyata; hampir setiap kali pilpres, pilkada diseluruh pelosok Bangsa ini, terjadi perebutan kekuasaan dengan janji-janji yang kedengaran pro rakyat dari setiap figur yang diunggulkan, namun sampai saat ini Indonesia masih seperti yang dulu. Sebenarnya Bangsa Indonesia harus dipimpin oleh orang-orang yang memiliki jiwa demokrasi, berhati mulia dan taat pada Allah Yang maha Esa, yang memiliki kualitas tinggi serta profesional dibidangnya.

3.Diperbudak Uang

Taukah kita bahwa Bangsa Indonesia merupakan bangsa terkorup nomor 1 di Asia dan terkorup nomor 5 dunia? Uang sungguh berkuasa. Money politikpun seringkali terjadi. Dapatkah kita bayangkan betapa Bangsa Indonesia rusak secara moral?

Inilah penjajahan/perbudakan yang sebenarnya yang harus diperangi, ditaklukkan dan Kegerakan reformasi harus menjadi prioritas, agar cara – cara berpikir lama yang masih berpotensi mengorbankan negara Indonesia dan rakyat Indonesia diubahkan. Indonesia butuh pemimpin baru yang memiliki cara berpikir baru dan punya tekad dan komitmen tingkat tinggi untuk membawa bangsa ini keluar dari perbudakan.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun