Amsal 22:6 Didiklah anak menurut jalannya, maka ketika ia tua, ia tidak akan menyimpang darinya ( : Â "Chanokh la-na'ar al-pi darko gam ki-yazkin lo-yasur mimena.")
Ayat ini ditujukan kepada orang tua yang memiliki otoritas untuk membimbing anak-anak mereka menuju tujuan unik dari Tuhan. Setiap anak memiliki sesuatu yang unik dan dahsyat, dan penting bagi mereka untuk mengenali tujuan ini agar tidak menyimpang atau terjebak dalam hal yang salah.
Mengapa orang tua? Karena mereka memiliki otoritas dan pengalaman. Orang tua yang mengenal identitasnya dan terhubung dengan Tuhan dapat dengan jelas membimbing anak-anak mereka menuju tujuan hidup yang unik. Namun, tidak semua orang tua menyadari peran mereka ini. Orang tua yang tidak intim dengan Tuhan mungkin menunjukkan jalan menurut cara dan tujuan mereka sendiri.
Apa realitas anak-anak saat ini? Banyak anak mengalami stres, bunuh diri, mencuri, minum-minuman keras, membentuk geng, terlibat dalam perilaku seksual menyimpang, menonton pornografi, dan membuang-buang waktu. Ini terjadi karena tidak adanya figur yang jelas yang membimbing mereka menuju tujuan hidup mereka. Mereka butuh figur, dan berdasarkan ayat ini, seharusnya orang tua menjadi figur tersebut.
Namun, jika orang tua tidak dapat menjadi figur itu, siapa yang akan berdiri bagi anak-anak ini? Siapa yang mau diutus untuk membimbing mereka menuju desain Tuhan? Dalam Yesaya 6:8, nabi Yesaya mendengar suara Tuhan: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutnya: "Ini aku, utuslah aku!"
Pertanyaannya, siapa yang akan menjadi nabi, guru, penginjil, rasul, dan gembala bagi generasi muda zaman ini, khususnya di NTT dan lebih khusus lagi di Matani?
Apakah Petrus siap berdiri bagi mereka? Jika tidak, mengapa Petrus ada di Matani? Apa desain Tuhan bagi Petrus dan tempat di mana dia berada? Apa yang telah Petrus lakukan untuk generasi di Matani? Apa yang terjadi dengan generasi ini tanpa figur dan didikan yang benar? Apakah Petrus tega melihat generasi ini menyimpang dari jalan Tuhan atau tujuan hidup mereka? Jika Petrus ingin melihat generasi yang berjalan dalam tujuan Tuhan dalam 20 hingga 30 tahun ke depan, sekarang adalah saatnya Petrus berdiri dan memulai sesuatu.
Sadarilah apa yang ada di tangan Petrus, bergeraklah sekarang, jangan menunda-nunda. Kesempatan tidak bisa ditolerir, kesempatan tidak bisa menunggu. Selagi kamu bisa bergerak dan masih kuat, ayo bergerak bersama Tuhan. Pastikan hatimu bersukacita karena ini bukan tentang engkau, tetapi tentang desain-Nya bagi anak-anak di Matani. Bukankah yang Petrus lakukan ini tentang jalan hidupnya sendiri? Petrus diutus untuk menjadi figur bagi generasi ini. Tugas Petrus adalah terlibat dan menjadi bagian dalam apa yang Tuhan kerjakan di Matani. Percayalah, suatu hari kelak, Petrus akan melihat kerajaan-Nya di Matani seperti di surga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI