Mohon tunggu...
Petrus Danggalimu Pemula
Petrus Danggalimu Pemula Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Lahir di Pelli - Gollu Manila, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kecamatan Wewewa Timur, Desa Wee Limbu pada tanggal 7 Februari 1983. Pernah tinggal di pedalaman Kabupaten Rote Ndao, Kecamatan Lobalain, Desa Kuli, Dusun Talilipa, sebagai pelayan anak usia dini melalui bidang pendidikan dengan visi: pendidikan berkualitas dan karakter mulia dalam diri siswa. Menjabat sebagai kepala TK-SD dari tahun 2008 hingga 2018. Kemudian, pindah ke Kupang dengan tujuan yang sama dan terlibat dalam beberapa unit pendidikan seperti Rumah Belajar Tefila di Oebufu - Kupang, Rumah Belajar Matani, dan Rumah KITA TK&SD. Saat ini, tinggal di Kota Kupang, Oebufu, sambil bertani secara organik.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hari Kartini

21 April 2023   12:10 Diperbarui: 2 Januari 2025   10:53 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hari Kartini: Hari Reformasi Diskriminasi Terhadap Wanita21 April 2023

Diskriminasi terhadap wanita telah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu.

Contohnya, ketika Yesus memberi makan 5000 orang, wanita tidak termasuk dalam jumlah itu. Atau ketika seorang wanita tertangkap berzina, hanya dia yang dihadapkan pada Yesus. Dimana pria yang terlibat?

Di Indonesia, ada pepatah yang berbunyi: Tendang bola setinggi langit, akhirnya juga jatuh ke tanah, yang berarti wanita boleh berpendidikan tinggi, tapi akhirnya tetap ke dapur.

Hari ini, 21 April 2023, kita merayakan Hari Kartini sebagai hari reformasi diskriminasi terhadap wanita. Melalui perjuangan R.A Kartini, hak-hak wanita mulai diperoleh.

Bro and sis, tahukah kita bahwa banyak wanita masih mengalami perlakuan tidak wajar? Mereka diperlakukan seperti warga kelas dua, bahkan oleh anak dan suami mereka sendiri.

Dalam keluarga, wanita masih mendominasi pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak. Dalam kepemimpinan, baik di politik, pendidikan, maupun keagamaan, jumlah pemimpin wanita masih sangat sedikit.

Wanita masih dianggap makhluk lemah, padahal Tuhan menciptakan Hawa setara dengan Adam, sebagai penolong yang kuat dan pewaris Kerajaan Allah.

Mari bersyukur pada Tuhan untuk setiap wanita di samping kita. Beri mereka kebebasan dan ruang untuk berkontribusi dengan keunikan mereka. Wanita seringkali lebih tajam dalam melihat, lebih dalam dalam menganalisa, dan lebih detail dalam merencanakan. Dengan demikian, kita bisa mengalami transformasi individu, keluarga, komunitas, dan bangsa.

Siapakah yang paling bertanggung jawab dalam hal ini?

Ya, KAUM PRIA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun