Mohon tunggu...
Petrus Danggalimu Pemula
Petrus Danggalimu Pemula Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Lahir di Pelli - Gollu Manila, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kecamatan Wewewa Timur, Desa Wee Limbu pada tanggal 7 Februari 1983. Pernah tinggal di pedalaman Kabupaten Rote Ndao, Kecamatan Lobalain, Desa Kuli, Dusun Talilipa, sebagai pelayan anak usia dini melalui bidang pendidikan dengan visi: pendidikan berkualitas dan karakter mulia dalam diri siswa. Menjabat sebagai kepala TK-SD dari tahun 2008 hingga 2018. Kemudian, pindah ke Kupang dengan tujuan yang sama dan terlibat dalam beberapa unit pendidikan seperti Rumah Belajar Tefila di Oebufu - Kupang, Rumah Belajar Matani, dan Rumah KITA TK&SD. Saat ini, tinggal di Kota Kupang, Oebufu, sambil bertani secara organik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Lalat Berbicara

29 Juli 2020   05:46 Diperbarui: 29 Juli 2020   05:50 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya pernah menyaksikan seekor lalat yang masuk dalam rumah melalui pintu yang terbuka lebar karena mencium aroma makanan dalam ruang makan. Setelah dia masuk dan bertemu dengan makanan lezat, ia makan sampai kenyang. Setelah kenyang, ia hendak kembali terbang keluar.

Tetapi yang mengagetkan buat lalat adalah dia mendapati pintu telah tertutup. Lalu lalat tersebut mencoba menerobos kaca jendela bening tepat di samping pintu yang dia pikir adalah sebuah jalan keluar. Walau lalat tersebut berusaha keras terbang membenturkan dan menggesek dirinya berulang kali pada kaca dan lalu mencakarnya, ia tetap kesulitan untuk keluar.

Dalam kesulitan tersebut ia masih tetap  melakukannya dengan cara yang sama berulang kali hingga akhirnya lemas terkulai dan jatuh ke lantai dan menjadi santapan yg lezat buat para semut.  

Teman2, kita pasti pernah menyaksikan peristiwa serupa, seperti yang saya ceritakan di atas. Apa yang dapat kita pelajari bersama dari kisah lalat tersebut?

Kegagalan kita untuk keluar dari permasalahan hidup yang kita alami adalah akibat dari kita melakukan hal yang sama berulang kali dengan cara yang sama. Kegagalan yang terjadi bukan karena kurangnya usaha yang kita lakukan, justru kita berusaha keras untuk bisa keluar, tetapi tetap sulit.

Cobalah kita melakukan evaluasi serius dengan cara atau sudut pandang yang berbeda, kita pasti keluar dari kesulitan-kesulitan hidup yang kita alami dan percayalah bahwa hidup kita tidak akan pernah sama lagi...

Seandainya saja lalat dapat melihat ventilasi di atas kaca bening jendela, maka ia bisa keluar dengan mudah. Tentu kita bukan lalat, kita diperlengkapi dengan akal budi dan hikmat. Jangan menunda, mulailah melihat dan bekerja dengan cara atau sudut pandang yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun