Mohon tunggu...
danestha maulydiniaf
danestha maulydiniaf Mohon Tunggu... Freelancer - MAHASISWA/FREELANCER

Saya seorang mahasiswa, saya suka membaca saya suka sekali dengan buku-buku filsafat kehidupan yang artinya tersirat dan topik-opik sejarah selalu menarik untuk saya. saya juga penggemar seni seperti teater, menari dan alat musik tradisional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cerita Kampus Mengajar 2

3 Oktober 2022   09:46 Diperbarui: 3 Oktober 2022   09:56 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kampus Mengajar merupakan program yang di canangkan oleh menteri pendidikan Nadiem Makariem dalam jajaran kegiatan Program "Kampus Merdeka". Tujuan dari kegiatan ini tentu saja untuk mengajak mehasiswa memberikan dampak secara langsung pada masyarakat. Fokus dari kegiatan ini sendiri yaitu sesuai dengan namanya "Kampus Mengajar" yaitu mahasiswa mengajar secara langsung di sekolah. Sekolah-sekolah yang dipilih oleh panitia tentu saja sekolah dengan notabene memang "membutuhkan". baik itu membutuhkan bantuan secara inovasi, teknologi atau lainnya. Saat ini Kampus Mengajar sudah mencapai angkatan ke-4. Dengan adanya 4 angkatan ini membuktikan bahwa program ini terbilang sukses dan menarik banyak peminat. Seperti halya penulis yang mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan 2.

Kampus Mengajar angkatan 2 merupakan season ketiga dari Kampus Mengajar Perintis yang saat ini di lanjutkan sampai angkatan 4. Pada Kampus Mengajar angkatan 2 ini untuk pertama kalinya tempat sekolah mengajar di pilihkan langsung oleh pihk panitia. Tentu saja ini menjadi tantangan baru, sebab kami sama sekali tidak tahu seperti apa dan bagaimana kondisi sekolah yang akan kami tempati untuk mengajar. Namun ternyata setelah berjalan hal ini menjadi kejutan luar biasa dan membuat kami beruntung berada dan di tempatkan di sekolah yang memang membutuhkan.  Penulis sendiri merupakan salah satu peserta KM 2 yang ada di Surabaya. Sepintas sebelum di terjunkan penulis berpikir bahwa di Kota besar seperti Surabaya mungkin So far so good kondisi sekolah ya karena memang kota besar. Namun ternyata saat penerjunan, kami mengerti sekalipun di kota besar tidak sedikit sekolah yang masih dan butuh perhatian lebih seperti contohnya di salah satu SD di Surabaya ini yaitu SD Pelita Bangsa Surabaya. 

SD Pelita Bangsa Surabaya beralamat di Jl.Tuwowo Rejo 3/22a, Kapas Madya, Kec. Tambaksari, Kota Surabaya, Jawa Timur. Berada di Surabaya Timur pinggiran kota. SD Pelita Bangsa memiliki gedung yang terbatas yakni hanya 2 kelas dan berada di dalam perkampungan warga. Tidak ada lapangan maupun lahan parkir. Kantor guru hanya berada di depan ruang kelastempatnya pun terbatas. Memiliki 128 siswa (data tahun 2021 akhir). Memaksa guru untuk membuat muridnya bergiliran masuk, seperti misalnya kelas 1,2 masuk pukul 06.30-09.00. dilanjutkan kelas 3 dan 4 jam 09.00-12.00 dan seterusnya. Kondisi sekolah yang tak besar ini juga menghambat gerak siswa dan membatasi anak untuk eksplor saat berkegiatan. Namun semangat kami tidak berhenti karena keterbatasan ruang. Kami tetap membantu dan memberikan apa yang sudah di bekalkan pada kami melalui program-program yang kami lakukan di SD Pelita Bangsa. 

Program program yang kami berikan dan lakukan untuk sekolah yaitu ada beberapa macam. Seperti halnya dalam bidang mempertahankan kearifan lokal kami memberikan program berupa menyanyi lagu daerah setiap masuk/pulang sekolah. Kami mengenalkan lagulagu daerah pada mereka. Melihat antusias mereka kami merasa sangat senang. Kemudian dalam bidang meningkatkan literasi kami mengajak mereka untuk membaca buku setiap hari Rabu pulang/masuk sekolah. Program ini kami beri nama "One Week One Book". Mereka sangat senang dengan kegiatan ini, kami juga mengajak mereka untuk belajar percaya diri dengan cara mempresentasikan hasil bacaan mereka di depan kelas dan teman-temannya. program kami selanjutnya yaitu dalam bidang inovasi teknologi dengan nama "Kamis Canggih" yang mana setiap hari Kamis kami mengajak mereka yang kelas 1,2.3 dengan mengerjakan soal berbasis game ataupun mengajak mereka menonton video. Sementara untuk kelas 4,5,6 kami mulai membiasakan mereka dengan penggunaan gawai berupa laptop. Baik untuk materi, pengerjaan soal, dan juga latihan AKM. Tidak hanya murid yang senang dengan program ini namun guru-guru juga cukup terbantu dengan keberadaan kami. tidak berhenti disitu saja kami juga mengenalkan pada guru-guru tentang inovasi soal-soal dengan berbasis tknologi dan mater-materinya. Seperti penggunan Quiziz , penggunaan Power Point, dan masih banyak lagi. Di akhir program kami membuat sudut baca dengan menempatkan buku-buku di tempat yang tidak mngganggu namun masih terlihat dan menarik untuk anak-anak agar mereka tetap senang untuk membaca buku. 

Selain program tidak lupa kami melihat hasil dan progres dari masing-masing program yang akan menjadi evaluasi untuk kami. Kami merasa senang bisa membantu tidak hanya untuk murid namun juga guru-guru disana. Kami sangat berharap apa yang sudah kami berikan ini bisa bermanfaat bagi pihak sekolah dan dapat meningkatkan mutu dari sekolah ini sendiri. Kami juga berharap baik pihak panitia maupun pemerintah untuk tetap menghadirkan Kampus Mengajar di SD Pelita Bangsa ini agar inovasinya dapat terus berkembang. Kemudian harapan besar penulis juga panitia bisa berfokus pada sekolah-sekolah yang memang "membutuhkan" para peserta Kampus Mengajar ini agar nantinya dapat membawa perubahan yang signifikan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun