Pada tahun 2023, Verena Zimmermann mempublikasikan artikelnya yang menarik berjudul "Smart Cities as a Testbed for Experimenting with Humans? - Applying Psychological Ethical Guidelines to Smart City Interventions" di jurnal "Ethics and Information Technology". Artikel ini membahas dilema etika yang muncul dari pengumpulan data sensitif dalam intervensi smart city, seperti aplikasi peringatan ponsel pintar dan antarmuka penghematan energi, serta kekhawatiran privasi yang terkait dengan pengumpulan data pengguna yang merajalela. Artikel ini menyoroti kebutuhan pendekatan lintas disiplin dan kolaborasi antara pemerintah kota, peneliti, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengatasi pertanyaan etika yang kompleks dan memastikan kepatuhan terhadap standar dan regulasi.
Di Indonesia, pertumbuhan perkotaan dan penetrasi teknologi semakin pesat, dan konsep smart cities menjadi relevan. Smart cities berfokus pada penggunaan teknologi dan sensor untuk mengumpulkan data yang dapat meningkatkan kualitas hidup warganya. Namun, seperti yang dibahas dalam artikel oleh Verena Zimmermann, langkah-langkah ini juga membawa implikasi etika yang serius.
Kebijakan Smart Cities di Indonesia
Pada dasarnya, konsep smart cities berfokus pada efisiensi dan kenyamanan bagi warga kota. Namun, untuk mencapai tujuan ini, data pribadi dan perilaku warga kota seringkali harus dikumpulkan dan dianalisis. Inilah yang menciptakan dilema etika.
Di Indonesia, langkah-langkah seperti penggunaan aplikasi peringatan ponsel pintar untuk situasi darurat dan antarmuka penghematan energi dalam bangunan bertujuan meningkatkan kehidupan sehari-hari warga. Namun, dengan pengumpulan data yang intensif, muncul pertanyaan tentang privasi dan penggunaan data pribadi. Dalam konteks ini, artikel oleh Verena Zimmermann menjadi sangat relevan.
Dilema Etika dalam Smart Cities
Dalam konteks smart cities, pengumpulan data adalah hal yang umum, tetapi ini juga menciptakan dilema etika. Artikel tersebut menyoroti beberapa isu penting:
Privasi Pengguna: Ketika data pribadi warga dikumpulkan secara luas, bagaimana memastikan bahwa privasi mereka terjaga? Ini menjadi pertanyaan kritis dalam konteks Indonesia yang semakin terhubung secara digital.
Manipulasi Data: Bagaimana mencegah data yang dikumpulkan digunakan untuk memanipulasi perilaku pengguna? Misalnya, dalam konteks penghematan energi, data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk mengarahkan pengguna untuk mengurangi konsumsi energi.
Keadilan dan Akses: Bagaimana memastikan keadilan dalam manfaat yang diberikan oleh smart city interventions? Semua warga harus memiliki akses yang sama terhadap manfaat yang ditawarkan oleh perkotaan pintar.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!