Menurut Depdiknas (2008) perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada peserta didik agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.
Pemahaman konseli secara mendalam dengan segala karakteristiknya, penafsiran hasil asesmen, dan penyediaan informasi yang akurat sesuai dengan peluang dan potensi yang dimiliki konseli amat diperlukan sehingga konseli mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat di dalam mengem-bangkan potensinya secara optimal, termasuk keberbakatan dan kebutuhan khusus konseli.
Program Pembelajaran Individual atau Individual Learning Program (ILP) adalah program bimbingan dan konseling yang dapat dimanfaatkan oleh konselor untuk membantu siswa dalam merencanakan pendidikan mereka dan membuat keputusan kuliah dan karier. Program ini diselenggarakan sesuai dengan aturan pelaksanaan program ILP dalam rangka melaksanakan program yang profesional.
Berbagai aktivitas bimbingan dan konseling diupayakan untuk mengembangkan potensi dan kompetensi hidup peserta didik yang efektif serta memfasilitasi mereka secara sistematik, terprogram, dan kolaboratif agar setiap peserta didik betul-betul mencapai kompetensi perkembangan atau pola perilaku yang diharapkan (Caraka, Nindiya & Fuad, 2016).
Tujuan dari layanan perencanaan individual ini didefinisikan sebagai upaya untuk membantu konseli dalam merencanakan, memantau, dan mengelola pendidikan, karier, dan pertumbuhan sosial pribadinya sendiri. Isi layanan perencanaan individu adalah hal-hal yang perlu diketahui konseli secara pribadi tentang perkembangan dirinya. Akibatnya, meskipun perencanaan individu dimaksudkan untuk membimbing semua konseli, layanan yang ditawarkan lebih bersifat individual karena didasarkan pada perencanaan, tujuan, dan keputusan masing-masing konseli.
Berikut detail tujuan yang diharapkan dari hasil layanan ini :
- Mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan, merencanakan karier, dan mengembangkan kemampuan sosial-pribadi, yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah/madrasah, dunia kerja, dan masyarakatnya.
- Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian tujuannya.
- Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya
- Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.
Fokus dari layanan perencanaan individual ini yaitu :
- Akademik: Menerapkan keterampilan belajar, mengidentifikasi pendidikan dan jurusan di masa depan, memilih kursus atau pelajaran tambahan yang sesuai, dan mengenali kebutuhan pembelajaran sepanjang hayat.
- Karier. Selidiki pilihan pekerjaan, dapatkan pelatihan kerja, dan kembangkan kebiasaan kerja.
- Sosial-pribadi. Mengembangkan citra diri yang positif dan keterampilan sosial yang efektif.
Strategi pelaksanaan layanan perencanaan individual :
- Aplikasi instrumentasi digunakan. Guru pembimbing dapat mengumpulkan data/informasi dari siswa melalui instrumentasi, yang kemudian dievaluasi untuk memperoleh gambaran tentang kelebihan dan kekurangan siswa.
- Evaluasi individual. Evaluasi individu berusaha membantu siswa mendapatkan pemahaman, penerimaan, dan arahan yang positif dan konstruktif tentang diri mereka sebagai individu.
- Distribusi dan penempatan. Latihan ini sangat penting ketika membantu siswa dalam pemilihan jurusan sehingga mereka dapat membentuk diri mereka ke posisi yang sesuai dengan kemampuan, kemampuan, dan minat mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H