Mohon tunggu...
Dandy Aulya
Dandy Aulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta

Penikmat manga dengan ragam genre, punya hobi menimbun informasi random untuk melihat pola tersembunyi, akrab dengan larik puisi, menikmati bahasan eksistensial, dan sedang terpana dengan cabang keilmuan epigenetika dan neurosains.

Selanjutnya

Tutup

Love

Ketika Bestie Jadi Pacar: Mere-Exposure Effect

28 November 2022   09:00 Diperbarui: 28 November 2022   09:08 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Kamu dan bestie-mu yang cowo benar-benar berbeda, dan kalian yakin itu. Maksudnya kalian sudah bersumpah untuk menjadi sahabat selamanya. Kalian percaya anggapan bahwa sahabatan cowo-cewe itu cuma mitos dari zaman dinosaurus, karena kalian bahkan sudah menjadi bestie selama 6 tahun lebih! Tukar informasi seputar crush masing-masing, kenal akrab orangtua masing-masing, nongkrong apalagi, bahkan berbagi bahu ketika pengalaman nyesek dan menyedihkan datang! Kalian sangat dekat sampai dikira pacar atau sepasang kekasih ketika bertemu orang untuk pertama kali.

Namun, rasanya mulai aneh. Kamu merasa benar-benar kesepian ketika dia nggak ada, dan semua hal kelihatan begitu membosankan. Rasanya selalu ada yang kurang ketika nggak melihat wajahnya walau sehari. Dan anehnya, kamu mulai risih ketika melihatnya ngobrol dengan crushnya! Apa yang sebenarnya terjadi padamu? Apakah sumpah friendzone yang kalian laksanakan harus berakhir sekarang?

Tenang, itu mungkin cuma pikiranmu. 

Kenalin mere-exposure effect. Ini adalah fenomena psikologis, bahwa manusia cenderung mengembangkan selera atau preferensi berdasarkan orang-orang atau benda-benda yang familiar dengannya. Makin sering Eksposur/Interaksi dengan objek atau orang tersebut dilakukan, maka makin familiar seseorang, sehingga fenomena ini juga disebut dengan familiarity effect. Sebagai contoh, orang yang banyak menonton anime akan mengikuti dialog karakter di dalamnya sekalipun Ia tidak mengerti arti dari dialog tersebut. Akan tetapi, perlu diingat seseorang tidak perlu secara sadar berinteraksi untuk bisa membangun ke-familiar-an ini.

Penjelasan terbaru terkait fenomena ini adalah bahwa semakin familiar seseorang dengan objek atau orang, perasaan mereka akan lebih positif  dan enggan untuk berpikir lebih dalam terkait dalam memikirkan sifat-sifat/atribut objek tersebut. 

Ya, seperti kamu yang nggak percaya bestie cowo mu yang hari ini nggak curcol random malam-malam. Atau kamu yang nggak percaya orang se-gokil dia bakal ngecrush sama cewe RT sebelah. 

Tapi tetap aja ini adalah sebuah kecenderungan atau sisi alamiah yang muncul tanpa bisa kita sadari. Dengan artikel ini, saya berharap kamu bisa agak luwes dan berlapang dada ketika bestiemu nggak ada kabar. Terlebih untuk menjaga sumpah sahabat yang kalian sudah sepakati dan jaga bersama. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun