Sampah di ibukota sudah menjadi masalah sejak jaman dulu, masalah sampah di Jakarta tidak pernah dapat dihindari. Sampah dapat dipisah menjadi 2 jenis: Sampah basah dan Sampah kering. Sampah basah berasal dari bahan-bahan organik seperti buah-buahan dan sayuran, sedangkan sampah kering berasal dari bahan-bahan yang sulit terurai seperti plastik dan kaleng.
Sampah juga dihasilkan dari berbagai sumber, contoh terbesarnya adalah dari sampah rumah tangga. Bagi masyarakat yang tinggal di bantaran kali, membuang sampah ke kali adalah hal yang mereka anggap biasa saja, padahal dampak dari pembuangan sampah ke kali sangat besar. Ketika sampah di kali menutupi aliran air, maka air yang berada di kali akan meluap dan membanjiri banyak wilayah di ibukota ini.
Dampak yang muncul dari banyaknya sampah yang ada adalah kurangnya tempat untuk menampung saampah yang ada serta berkurangnya kesadaran dari masyarakat untuk membuang sampah dengan benar dan terjadinya bencana yang menyebabkan kerugian materi maupun jiwa. Berbagai solusi selalu dicanangkan untuk mengurangi dampak dari banyaknya sampah yang ada, contohnya mulai dari pembakaran, pengolahan, sampai daur ulang untuk dibuat benda yang dapat digunakan kembali.
Pemerintah DKI Jakarta selalu mengajak masyarakat ibukota untuk membuang sampah dengan teratur agar keindahan dan kebersihan di ibukota ini selalu terjaga. Kesadaran masyarakat juga sangat diperlukan untuk menjaga kebersihan di ibukota ini, karena jika rasa kesadaran sudah timbul dalam setiap individu, akan mudah untuk merealisasikan motto “Jakarta bersih” yang selalu di idam-idamkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H