Mohon tunggu...
Dandung Nurhono
Dandung Nurhono Mohon Tunggu... Petani - Petani kopi dan literasi

Menulis prosa dan artikel lainnya. Terakhir menyusun buku Nyukcruk Galur BATAN Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lanskap

6 Agustus 2024   14:30 Diperbarui: 6 Agustus 2024   14:30 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
river pond | dok.kopyok.com

Lanskap

Sebuah sungai kecil mengalir airnya jernih
ada tumbuhan semak di pinggirnya
daunnya kecil menepuk-nepuk air
bulir embun jatuh menggoyangkan daun-daun rumput
menyentuh juga daun-daun tanaman di sebelah
membuat semua tersenyum hangat

mentari pagi memadu kasih
pada batu-batu indah berhias
tanah jadi merona
tak ingin sebenarnya dia cemburu

Selamat pagi kunang-kunang,
harimu menyenangkankah semalam ?

Kunang-kunang merajuk wajahnya muram
lampu hias telah hilangkan gelap malam
katanya, anak-anak tak lagi mengerti kuku orang mati
bisa jadi kunang-kunang ketika malam tiba
dunianya telah tenggelam
dalam gawai
(*)

Baca juga: Kamu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun