Mohon tunggu...
Dandung Nurhono
Dandung Nurhono Mohon Tunggu... Petani - Petani kopi dan literasi

Menulis prosa dan artikel lainnya. Terakhir menyusun buku Nyukcruk Galur BATAN Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Harapan Selalu Ada

23 Juli 2024   10:10 Diperbarui: 23 Juli 2024   10:14 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah jalan di Madinah (Dok. pribadi)

Lantas ibu itu menyodorkan selembar kertas blanko surat pernyataan yang harus aku tandatangani. Pada intinya meskipun sudah melakukan pelunasan namun bagi calon jemaah haji cadangan belum tentu bisa berangkat jika tidak ada kekosongan porsi. Artinya harus tetap menunggu adanya kekosongan porsi haji yang gagal berangkat.

Ya, status cadangan itu ternyata belum pasti berangkat. Ia bisa berangkat tahun ini jika ada kuota kosong. Sebaliknya jika tidak ada kekosongan, akan ditunda keberangkatannya hingga tahun berikutnya.

Tiba-tiba terdengar suara riuh air hujan menerpa jendela kaca, hentakannya sedikit mempengaruhi emosiku, menyurutkan semangatku.

"Ah ! Tidak boleh, ya tidak boleh hilang semangat. Harapan itu masih ada. Ini undangan yang paling berharga dibandingkan undangan apa pun. Aku harus tetap semangat dan tawakal." Ucap batinku menyemangati perasaan yang mengendor.

"Terus berdo'a saja ya pak, semoga bisa terbawa berangkat pada musim haji tahun ini." Seperti membaca kata hatiku, ibu itu mencoba menenangkan kegundahanku.

"Baik bu, terimakasih pencerahannya." Jawabku.

"Bapak mau ikut bimbingan di KBIHU mana ? KBIHU di Bandung banyak, bapak bisa memilih sendiri yang paling sesuai. Atau mau mandiri saja ? Lalu untuk periksa kesehatan, bisa langsung ke Puskesmas ya pak. Tunjukkan surat panggilannya." Tandasnya.

Terpesona dengan kelembutan suaranya, semangatku tegak kembali. Aku hanya mengangguk sambil mohon diri meninggalkan ruangan itu. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun