Mohon tunggu...
Dandung Nurhono
Dandung Nurhono Mohon Tunggu... Petani - Petani kopi dan literasi

Menulis prosa dan artikel lainnya. Terakhir menyusun buku Nyukcruk Galur BATAN Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Setelah Penantian Panjang

22 Juli 2024   06:30 Diperbarui: 22 Juli 2024   07:02 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu pintu Masjidil Haram (Dok. pribadi)

(Catatan Ibadah Hajiku)

Hari itu tanggal merah, 8 Februari 2024. Hari libur memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW.

Pagi, ketika udara Bandung sedang hangat-hangatnya, aku mencuci gerobak kesayanganku, Jazz 2013.

Aku lihat istriku juga sedang asyik menata pot-pot bunganya yang berantakan akibat diinjak-injak kucing yang hendak kawin.

Matahari sudah mulai naik. Di tengah keasyikan kami beraktivitas, sebuah sepeda motor berhenti tepat di depan pintu pagar rumah yang sengaja aku buka lebar. Pengendaranya, seorang lelaki bercelana kain hitam. Tubuhnya rapat dibalut jaket kulit hitam dan tidak ketinggalan helm full face berwarna hitam juga, meski warnanya sudah sedikit pudar, menempel ketat di kepalanya.

Ketika helm dibuka tampak seraut wajah sedikit keriput, menunjukkan usianya. Rambutnya lepek bekas dipasung helm. Sebagian rambut hitamnya sudah bercampur dengan rambut berwarna perak.

Setelah menurunkan standar sepeda motornya, ia menghampiriku dan mengucapkan salam. Aku balas dengan ucapan salam yang lengkap.

Baca juga: Belajar Dari Semut

“Saya dari petugas KUA Kecamatan pak.” Ia memperkenalkan diri. “Apakah betul di sini alamat seperti tertera pada surat ini ?” Sambil bertanya ia menunjukkan selembar surat.

Beberapa saat kemudian kami saling berkomunikasi, sebenarnya aku hanya mengiyakan apa yang dibaca petugas KUA itu.

“Selamat ya pak. Bapak terdaftar sebagai calon jamaah haji 2024.” Lanjutnya. “Ini surat pemberitahuan untuk pelunasan BiPIH jamaah haji 2024. Maaf agak terlambat ya pak, dari sananya memang baru datang kemarin sore. Makanya meskipun sekarang hari libur, saya tetap antarkan ke alamat yang tertera pada surat ini. Masih ada kesempatan melakukan pelunasan pak, terakhir tanggal 12. Setelah terima surat ini, bapak bisa langsung menghubungi kantor kemenag kota Bandung. Paling besok, karena hari ini hari libur.” Petugas itu tidak henti-hentinya bicara seperti AK47 mengeluarkan pelurunya, sambil menyerahkan selembar surat dan menjabat tangan saya sangat kuat.

Tidak lama, petugas itu pamit meninggalkan aku yang masih  termangu-mangu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun