Mohon tunggu...
Dandung Nurhono
Dandung Nurhono Mohon Tunggu... Petani - Petani kopi dan literasi

Menulis prosa dan artikel lainnya. Terakhir menyusun buku Nyukcruk Galur BATAN Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hujan Datang Petani Senang: Saya Menanam Bawang Merah

14 Desember 2023   06:00 Diperbarui: 14 Desember 2023   09:01 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benih bawang merah | Foto: Dandung N. (Dok. pribadi)

Dalam Buletin Informasi Iklim, edisi Tahun MMXXIII, Nomor 11, November 2023, informasi prediksi hujan 3 (tiga) bulan ke depan yaitu hujan bulan Desember 2023 hingga Februari 2024, di wilayah Indonesia umumnya diprakirakan mengalami curah hujan kategori menengah hingga tinggi. (www.bmkg.go.id).

Prediksi itu tidak meleset, memasuki bulan Desember 2023 ini, hujan mulai sering mengguyur seluruh wilayah Indonesia. Meskipun belum memasuki puncak musim penghujan, namun hujan yang turun seperti tumpah dari langit, membasahi permukaan tegalan, menembus pori-pori tanah, hingga sampai ke dalam.

Bersamaan dengan datangnya musim penghujan, tentu saja mendatangkan kebahagiaan yang tak terhingga, terutama bagi saya, dan para petani yang memiliki lahan tegalan tadah hujan, yang sudah sekian lama sangat merindukan turunnya keberkahan hujan dari langit.

Pasalnya, sejak dua bulan sebelumnya para petani telah melakukan berbagai persiapan, baik dari segi lahan mau pun benih tanaman, dengan maksud agar ketika hujan mulai turun, bisa segera bercocok tanam sesuai rencana masing-masing.

Seperti pada tahun sebelumnya, di awal musim penghujan tahun ini saya akan membudidayakan tanaman hortikultura dalam kelompok sayuran rempah, yaitu bawang merah (Allium ascalonicum).

Bawang merah termasuk komoditas hortikultura unggulan yang sudah sejak lama dibudidayakan petani, bahkan sampai saat ini merupakan salah satu komoditas dasar pertanian yang banyak dikonsumsi masyarakat setelah cabai.

Memang pada umumnya tanaman bawang merah hanya diusahakan pada musim kemarau, namun saat ini, dengan beberapa upaya khusus antara lain dengan penggunaan varietas unggul yang tahan penyakit, umur tanaman genjah, ukuran umbi besar, dan dapat ditanam pada musim hujan, serta penerapan teknologi panen dan pascapanen, maka budidaya bawang merah sudah mulai banyak dilakukan pada musim penghujan.

Peran bawang merah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tidak tergantikan dengan bahan lain, sehingga bawang merah tetap menjadi primadona dan masih banyak dibutuhkan sebagai campuran bumbu masak untuk penambah cita rasa dan aroma masakan, terutama masakan khas Indonesia.

Selain sebagai bumbu, bawang merah juga dapat dijadikan sebagai obat herbal. Misalnya untuk menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah, memperlancar aliran darah, mencegah penggumpalan darah, dan sebagainya. Termasuk menjadi obat tradional yang sudah turun temurun, yaitu penurun panas untuk anak-anak.

Disamping sebagai pelengkap bumbu masakan dan obat herbal, bawang merah juga menjadi komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi, meskipun nilai harga jualnya sangat rentan anjlok, ketika produksi bawang merah melimpah. Namun saya masih optimis ketika kebutuhan terhadap bawang merah diperkirakan masih akan terus meningkat. 

Berdasarkan Prognosa Neraca Pangan Nasional Periode Januari sampai Desember 2023, perkiraan produksi dalam negeri untuk bawang merah di angka 1,3 juta ton dengan stok awal tahun 2022 terdapat 80 ribu ton. Sementara itu, total kebutuhan tahunan bawang merah nasional mencapai 1,2 juta ton, sehingga terdapat surplus sekitar 100 ribu ton (www.badanpangan.go.id).

Dengan begitu, membudidayakan bawang merah saat ini masih merupakan peluang pasar yang potensial dan dapat menjadi motivasi bagi petani untuk meningkatkan produksi bawang merah.

Persyaratan dasar menanam bawang merah
Persyaratan yang paling mendasar dalam menanam bawang merah adalah memahami kondisi tanah yang akan digunakan untuk budidaya bawang merah. Pada prinsipnya budidaya bawang merah itu mudah dilakukan, sebab bawang merah dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, dengan ketinggian 0 hingga 1000 m dpl. Suhu udara antara 25-320C.

Untuk memperoleh pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang optimal, kondisi tanah yang paling sesuai untuk tanaman bawang merah adalah tanah yang mengandung bahan organik yang cukup, dan mempunyai tekstur sedang sampai liat. Struktur tanah berpori dan tidak menampung air, dengan kelembaban yang cukup, antara 50-70%.

Kondisi tanah yang cukup lembab dengan air yang tidak menggenang, sangat disukai tanaman bawang merah. Penting juga diperhatikan, lahan harus memiliki drainase dan aerasi yang baik, serta lahan benar-benar terbuka. Sebab pertumbuhan bawang merah akan baik jika memperoleh paparan sinar matahari secara langsung dan maksimal.

Waktu untuk budidaya tanaman bawang merah, bisa dilakukan pada musim kemarau maupun musim penghujan. Menanam bawang merah di musim hujan biasanya dilakukan untuk tanah tegalan tadah hujan, sedangkan menanam bawang merah pada saat musim kemarau, biasanya dilakukan pada lahan sawah yang mempunyai persediaan air yang cukup, 

Pengolahan lahan 
Lahan yang akan ditanami bawang merah digemburkan, sekaligus dibersihkan dari rumput-rumput liar yang tumbuh. Peralatan yang digunakan seperti biasanya yaitu cangkul atau mesin kultivator, arit, dan alat-alat lainnya yang dibutuhkan.

Kemudian tegalan dibuat bedengan dengan lebar antara 1-1,2 m, tinggi antara 20-25 cm, dan dibuat parit sekitar 40 cm. Permukaan bedengan dibuat rata. Tambahkan pupuk kandang sebagai pupuk dasar pada tanah yang sudah digemburkan.

Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan ternak, biasanya yang banyak digunakan petani, berasal dari peternakan ayam, kambing, atau sapi.

Pupuk kandang sering digunakan sebagai pupuk dasar, karena banyak mengandung nitrogen, fosfor, kalium sebagai unsur hara makro yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Disamping itu juga mengandung unsur hara mikro seperti kalsium, magnesium, dan sulfur.

Pupuk kandang yang biasa saya gunakan ialah pupuk kandang ayam. Karena mudah diperoleh, dan dalam beberapa referensi, pupuk kandang ayam dianggap mempunyai kandungan unsur P yang relatif lebih tinggi dibandingkan pupuk kandang yang lain.

Kandungan yang lainnya, bahwa pada umumnya kandang ayam dipenuhi dengan sekam padi yang digunakan sebagai alasnya. Sekam padi merupakan campuran media tanam yang sangat bagus, karena berfungsi sebagai pengikat unsur hara yang ada dalam tanah, sehingga media tanam akan selalu tersedia nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Karena itu, pupuk kandang ayam mudah terdekomposisi dan mempunyai kandungan hara yang cukup.

Tambahkan pula kapur dolomit, adalah kapur tunggal berkadar magnesium tinggi dan baik digunakan untuk tanah pertanian serta untuk tambak. Kapur dolomit dihasilkan dari produksi pabrik pupuk ZA, pupuk kimia buatan yang mengandung ammonium sulfat, dirancang untuk memberi tambahan hara Nitrogen dan Sulfur bagi tanaman, yang menggunakan bahan baku phosphor gypsum, amoniak, dan karbon dioksida.

Pada umumnya kapur dolomit berbentuk tepung halus berwarna putih kecoklatan. Fungsi utama dolomit untuk menetralkan pH tanah, disamping dapat juga memberi banyak manfaat bagi tanah dan tanaman, karena mengandung unsur hara kalsium oksida (CaO) dan magnesium oksida (MgO) dengan kadar yang cukup tinggi.

Setelah diberi pupuk dasar dan kapur dolomit, tanah dibiarkan selama 2-3 minggu sebelum penanaman benih bawang merah. Agar proses perbaikan kondisi tanah dapat berjalan dengan sempurna dan tidak mengganggu pertumbuhan tanaman.

Pemilihan benih
Banyak pilihan varietas benih bawang merah di pasaran, baik yang lokal maupun import. Untuk menghindari kerugian dan tidak ingin berspekulasi, maka saya memilih benih yang biasa saya budidayakan yaitu benih bawang merah jenis Batu Ijo, berupa umbi, yang cocok untuk ditanam di daerah dataran tinggi dan dataran medium, serta dapat bertahan pada musim hujan. Perkiraan umur panen antara 70 sampai 90 hari.

Benih bawang merah | Foto: Dandung N. (Dok. pribadi)
Benih bawang merah | Foto: Dandung N. (Dok. pribadi)

Ukuran umbi bawang merah Batu Ijo yang dijadikan benih rata-rata sekitar 2 cm. Untuk benih yang baik, dipilih bentuk umbi yang tidak cacat dan berwarna merah tua mengkilap.

Penanaman
Setelah semua persiapan dilakukan, kini saatnya saya menanam benih bawang merah.

Sebelum ditanam, benih yang sudah disiapkan dirompes terlebih dahulu, yaitu pemotongan bagian ujung atas umbi bawang merah. Tujuan perompesan untuk memecahkan masa dormansi benih bawang merah.

Menanam bawang merah | Foto: Dandung N. (Dok.pribadi)
Menanam bawang merah | Foto: Dandung N. (Dok.pribadi)

Dormansi adalah suatu keadaan dimana tumbuhan berhenti tumbuh karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan secara normal. Dengan memecah masa dormansi, maka terjadi proses percepatan pertumbuhan tunas tanaman.

Setelah dilakukan perompesan, benih bawang merah bisa langsung ditanam dengan cara membenamkan seluruh badan umbi ke dalam tanah yang sudah dipersiapkan.

Setelah 3 hari tunas bawang merah akan bermunculan, dan mulai terlihat pertumbuhan daun-daunnya setelah 7-10 hari.

Optimalkan lahan dengan sistem tumpang sari
Upaya mengoptimalkan lahan menjadi perhatian khusus bagi petani tadah hujan, terutama dalam meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Salah satu bentuk optmalisasi produktivitas lahan pertanian adalah dengan menerapkan sistem tanam tumpang sari.

Sistem tanam tumpang sari merupakan sebuah upaya menanam dua atau lebih jenis tanaman yang mempunyai umur yang relatif sama, ditanam dalam satu lahan yang sama pada waktu yang bersamaan atau hampir bersamaan. Kemudian diatur sedemikian rupa agar tanaman tidak saling mengganggu pertumbuhan satu dengan yang lainnya.

Dengan menerapkan pola tanam tumpang sari, pemakaian pupuk dan pestisida bisa lebih efisien, serta produksi yang akan diperoleh diharapkan bisa lebih besar dibandingkan dengan pola tanam monokultur

Demikian juga dalam budidaya bawang merah, karena masih terdapat sela-sela lahan yang dapat ditanami dengan benih lainnya, maka kali ini saya menanam kacang tanah dan jagung manis.

Dengan menerapkan teknik budidaya yang tepat disertai monitoring yang rutin, ada rasa optimis, budidaya tumpangsari bawang merah dengan kacang tanah dan jagung manis ini dapat memberikan hasil yang optimal. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun