Mohon tunggu...
Dandung Nurhono
Dandung Nurhono Mohon Tunggu... Petani - Petani kopi dan literasi

Menulis prosa dan artikel lainnya. Terakhir menyusun buku Nyukcruk Galur BATAN Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kamu

10 Oktober 2023   06:00 Diperbarui: 10 Oktober 2023   07:27 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teratai | Foto: Dandung N. (Dok. pribadi)

Kamu 

#1
Selalu saja bayang-bayang lebih panjang dari nyatanya.
Tidak mampu membekas dalam kenang
Bahkan di lembaran yang sangat putih.
Kamu,
hanya bisa dipandang
tak bisa di raba tak bisa di rasa.

# 2
Ketiadaan itu seperti bunga mekar
Menghias jambangan di taman
Layu, kering, dan gugur
Terbuang berserak di tanah yang sunyi
Pun desis angin

# 3
Saat ini waktu telah rebah
Memandang siluet menari
Mendendangkan nyanyian elegi
Sebait puisi tentang fatamorgana

Baca juga: Solilokui

# 4
Dewangga tidak lagi menyimpan kenangan
Bahkan kecupan terakhir telah dihapus
Menyisakan wangi teratai
yang hampir tidak terasa
(*)

Oktober 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Asmarandana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun