Mohon tunggu...
Dandung Nurhono
Dandung Nurhono Mohon Tunggu... Petani - Petani kopi dan literasi

Menulis prosa dan artikel lainnya. Terakhir menyusun buku Nyukcruk Galur BATAN Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menjelang Waktu Maghrib

29 September 2023   15:00 Diperbarui: 29 September 2023   15:24 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang Waktu Maghrib

Saat menatap hamparan rumput di tengah alun-alun.
Aku merasa kembali ke masa kecilku.
Di tengah-tengahnya, masih kulihat sebuah pohon beringin besar.
Di bawahnya seolah kulihat bocah-bocah berlarian.
Ada yang menggiring bola plastik dan bersepeda.
Tawa riang mereka begitu membahana, menyeruak rimbun daun-daun beringin.
Senangnya, aku berada di antara mereka.
Kami menghabiskan waktu hingga menjelang waktu maghrib.
Aku selalu pulang membawa bau keringat.
Di rumah, ibu selalu menyambutku dan membawakan handuk.
“Cepatlah mandi dan segera mengaji.”
Hingga suatu ketika, aku pulang tidak ada ibu menyambutku.
Sunyi, tidak seorang pun terlihat di rumah.
Akhirnya hari sudah malam, bapak datang dengan wajah layu.
“Ibumu, tiba-tiba berpulang. Menjelang waktu maghrib tadi.”
Aku termangu, aku belum tau makna berpulang.
Di sekelilingku seketika berwarna abu-abu.

(*)
September 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Rendezvous

Baca juga: Asmarandana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun