2. Faktor karena proses persalinan. Sejalan kemajuan peralatan kesehatan saat ini yang sudah sangat maju, dengan fasilitas-fasilitas persalinan yang semakin lengkap, maka faktor proses persalinan merupakan faktor yang paling kecil mempengaruhi pertumbuhan anak. Namun meskipun kecil, kemungkinan terjadi masih ada. Misalnya, terjadi pendarahan pada kepala karena tekanan yang keras dari dinding rahim ibu, infeksi karena alat pemotong plasenta, dan sebagainya.
3. Faktor kecelakaan masa kecil. Anak yang sehat akan aktif dan banyak beraktivitas. Dikarenakan aktivitasnya itu bisa saja terjadi kecelakaan yang mengakibatkan kecacatan fisik. Misal kepala anak terbentur dinding/lantai, tertimpa benda keras, terkilir, dan sebagainya. Karena itu, orang tua perlu melakukan pengawasan terhadap aktivitas anak-anak, namun tidak membatasi atau bahkan mengekang anak dalam beraktivitas.
4. Faktor sosial dan ekonomi. Pada umumnya faktor ini terjadi pada keluarga yang berada pada lingkungan dengan tingkat sosial-ekonomi yang rendah. Misalnya, terbatasnya kemampuan ekonomi sehingga mengakibatkan anak kekurangan gizi, kondisi kesehatan yang tidak terjamin, atau lingkungan hidup yang tidak sehat.
5. Faktor psikologis. Berbeda dengan faktor sosial-ekonomi yang banyak mempengaruhi keluarga dengan tingkat ekonomi yang rendah, maka faktor psikologis ini malah sering terjadi pada keluarga dengan tingkat sosial-ekonomi menengah dan atas. Misalnya, kurangnya perhatian orang tua terhadap kesehatan anak karena kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya, sejak bayi anak hidup di tempat penitipan anak, sehingga orang tuanya tidak pernah memperhatikan perlunya kontak batin orang tua dengan anaknya, dan sebagainya.
Perkembangan anak
Perkembangan anak bisa dilakukan dengan memperhatikan perubahan pada fungsi-fungsi non fisik, dengan kata lain perkembangan sebagai proses pematangan fungsi-fungsi non fisik atau fungsi-fungsi psikis dan fisis yang didukung oleh faktor-faktor dari dalam dan dari luar diri anak, melalui proses maturasi yaitu proses penyempurnaan, pematangan unsur-unsur atau alat-alat tubuh secara alami. Serta proses belajar berdasarkan pengalaman, menuju ke kedewasaan yang dilalui dalam kurun waktu tertentu,.
Dengan begitu gejala yang terjadi dalam perkembangan anak merupakan hasil perpaduan antara potensi turunan dengan faktor lingkungan. Sedangkan pada sisi lain, perkembangan juga merupakan hasil dari pematangan fungsi-fungsi fisik, fungsi-fungsi psikis, dan usaha belajar dalam menerapkan segala potensi psikofisisnya.
Perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Faktor warisan/bakat alamiah. Faktor ini dimiliki oleh setiap anak sebagai bonus dari alam, kemudian akan mewarnai perkembangan anak itu sendiri. Karena itu secara kodrati pada dasarnya seorang anak sudah dilengkapi dengan impuls-impuls yang dengan sendirinya dapat digunakan dalam mengoperasikan mekanisme jamani dan rokhaninya, agar terus berfungsi dengan wajar.
2. Faktor kematangan fungsi organ dan psikis. Sejalan dengan proses pematangan fungsi-fungsi organ psikis ini, menjadi berkembang pula potensi dan kapasitas keduanya. Perkembangan anak terjadi sangat pesat dan kuat, sebab masih benar-benar murni muncul dari dirinya, lalu didukung oleh kemauan anak secara bebas. Saat itulah anak mulai melakukan eksperimen dalam dunianya. Dapat dikatakan selama anak membuka mata, ia akan mencobakan segenap potensi yang ia miliki tanpa mengenal waktu.
Pada saat melakukan eksperimennya, ia seakan menjelajahi planet miliknya sendiri, yang hanya dia sendirilah yang mengetahui isinya. Di planet itu ia berpetualang untuk mencari pengalaman-pengalaman baru.