Mohon tunggu...
Dandung Nurhono
Dandung Nurhono Mohon Tunggu... Petani - Petani kopi dan literasi

Menulis prosa dan artikel lainnya. Terakhir menyusun buku Nyukcruk Galur BATAN Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Nilai Kejujuran

28 Maret 2023   06:00 Diperbarui: 28 Maret 2023   06:55 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Kucing dan Gawai | Foto: Dandung (Dok. pribadi)

Puasa ialah ibadah yang sangat pribadi yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri dan Sang Khalik. Ibadah puasa selain bersifat sangat pribadi, ia juga disebut ibadah yang sangat rahasia. Tidak seorang pun yang tahu, apabila seseorang itu sedang menunaikan ibadah puasa.

Seseorang dapat saja mengaku tengah berpuasa, padahal sebenarnya tidak. Hanya untuk mengelabui istri, anak dan keluarga di rumah, ia makan sahur dan buka bersama keluarga atau rekan kantornya. Bisa saja di tempat yang tersembunyi, ia makan siang dan minum. Semua sangat menuntut nilai kejujuran.

Rasulullah SAW dalam satu hadist qudsi, bersabda:“Semua amalan anak Adam (manusia) itu untuk dirinya, kecuali puasa. Sebab, ia adalah buat-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya.”(HR Bukhari, Muslim, An Nasai dan Ahmad).

Kejujuran merupakan salah satu ajaran Islam yang dapat mengantarkan manusia meraih kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Nasihat kejujuran akan terasa sangat penting di bulan Ramadhan ini, bukan saja kita sering tidak jujur dalam bekerja, berinteraksi dengan sesama, bahkan yang paling sering yaitu dalam bertutur kata.

Jujur, dalam bahasa Al Qur’an disebut Al Shidq artinya sikap yang benar. Shidq merupakan salah satu sifat istimewa yang dimiliki oleh para Rasul, khususnya milik Rasulullah SAW. Orang yang bersikap benar akan memperoleh nikmat yang besar dan akan dijamu oleh Allah SWT bersama dengan para nabi, syuhada, dan orang-orang yang shaleh (QS. An-Nisa: 69).

Menurut Quraish Shihab, shidq sebagai orang yang selalu benar dalam sikap, ucapan, dan perbuatan. Shidq mengacu pada orang yang selalu membenarkan tuntunan ilahi dengan pembenaran melalui ucapan dan pengamalan. Menurut Ibnu al Qayyim al Jauziah, al shidq melibatkan tiga aspek dalam diri manusia meliputi perkataan (aqwal), perbuatan (af’al), dan sikap mental (ahwal). Masing-masing aspek itu mempunyai kriteria sendiri-sendiri.

Perkataan (aqwal) kaitannya dengan sikap jujur atau benar berarti adanya kesesuaian antara perkataan dengan hati nurani dan dengan kenyataan. Jujur dalam perbuatan berarti koherensi dan konsistensi antara perbuatan dengan perintah Allah SWT serta Sunnah Rasul. Sedangkan jujur dalam sikap mental artinya komitmen dan kesetiaan seorang dalam bekerja dan beribadah kepada Allah SWT. Untuk mengukur kejujuran seseorang harus dilihat dari intensitas dan  kesungguhan orang yang bersangkutan dalam menjaga dan memeliharan aspek tersebut. Dengan begitu, al shidq tidak hanya berarti jujur, tapi juga benar, sungguh-sungguh, konsisten, teguh, dan tepat. Dalam Al Qur’an juga disebutkan perkataan yang benar (lisan al-shidq), ada juga atribut yang lain seperti jalan keluar dan jalan masuk yang benar (makhraj al-shidq dan madzkhal al-shidq), langkah yang benar (qadam al-shidq), dan tempat duduk atau kediaman yang benar (maq’ad al-shidq).

Semua itu menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara komitmen yang benar dan perilaku yang benar dengan kesuksesan dan kebahagiaan seseorang. Rasulullah SAW bersabda, ”Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan dan kebaikan mengantarkan seseorang ke surga. Dan apabila seseorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke neraka. Jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat disisi Allah SWT sebagai pendusta.” (HR.Muslim).

Pada saat ini, semestinya semua sudah sepakat untuk mulai belajar menerapkan sifat shidq di kehidupan kita. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun