Mohon tunggu...
Dandoeng Nurhadi
Dandoeng Nurhadi Mohon Tunggu... -

jangan tanya apa yang kau dapat tanyalah yang kau berikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Neo Fungsionalisme dan Perdebatan tentang Diferensiasi

5 Juni 2012   10:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:22 2740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Neofungsionalisme dan Perdebatan tentang Diferensiasi

Di tahun 1980-an dimulai perdebatan tentang pernyataan mendasar tentang evolusionisme pada pernyataan :evolusi sosial mengarah pada peningkatan diferensiasi struktural dan fungsional. Gagasan ini muncul dari gagasan Spencer dan lebih ditegaskan lagi oleh Durkheim. Ia lebih memusatkan pada diferensiasi dalam hal pembagian kerja. Dalam kaitan ini Durkheim membagi dalam menjadi dua kondisi yaitu masyarakat dalam solidaritas mekanik dan masyarakat dalam solidaritas organik

Konsep pembagian kerja mengacu pada bidang pekerjaan dan spesialisasi pekerjaan dan profesi. Menurut Neil J. Smelser diferensiasi struktural adalah proses yang membedakan peran sosial orang atau organisasi menjadi dua peran atau lebih. Unit-unit sosial yang baru itu berbeda secara struktural tetapi secara fungsional setara terhadap unit asalnya.

Teori diferensiasi memiliki dua kelemahan, yaitu: tidak disertai mekanisme kausal yang menjelaskan penyebab terjadinya diferensiasi. Serta tidak adanya bukti konkrit mengenai berbagai akibat, efek samping, hambatandan ketegangan yang ditimbulkan. Dari hal-hal inilah muncul yang disebut “ masalah Durkheim” yang melatarbelakangi upaya untuk mengembangkan teori diferensiasi dari pangkalnya.Upaya ini terbagi menjadi dua generasi,generasi pertamateoritisi struktural fungsional: Parsons, Neil Smelser, Eisenstadt. Dilanjutkan generasi teoritisi neo-fungsional seperti Alexander, Rueschemeyer, Alexander dan Colomy, dan Tiryakian.

Salah satu pemikiran neo-fungsional adalah pendapat dari Rueschemeyer. Ia mengganti mekanisme kausal dan mengaikan kecenderungan dengan sekumpulan fakta sehingga membolehkan pengecualian dan pembalikan kecenderungan umum.Dengan menganggap pembagian kerja dan diferensiasi sosial sebagai proses sosial yang melandasi perubahan kearah struktur sosial yang

lebih kompleks dan diferensiasi yang disebabkan olek kekuasaan. Penguasa selalau mampu memaksakan pembagian kerja yang sesuai dengan kepentingan mereka.

Berkaitan dengan kelemahan Durkheim yang kedua, ia berpendapat, diferensiasi diartikan sebagai kebalikan spesialisasi dan peleburan fungsi membuktikan bahwa kecenderungan itu tergantung pada:

1.Adanya stagnasi khusus yang dialami oleh sejumlah masyarakat agraris yang merembes di duniadalam jangka lama.

2.Ada kejadian yang menunjukkan penurunan sesudah terjadi kemajuan dalam pembagian kerja.

3.Ada kecenderungan sebaliknya ditingkat struktur sosial berlainan.

4.Dalam msyarakat modern muncul kasus kemunduran diferensiasi yang menonjol: penyatuan peran warga negara, mengabaikan semua pembagian kerja sosial lain maupun individualisme moral dan agama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun