Dalam rangka peningkatan peran IPB pada desa sekitar lingkar kampus, LPPM IPB meluncurkan program pengabdian kepada masyarakat baik untuk mahasiswa maupun dosen. Program ini bertujuan memberikan solusi berdasarkan kajian akademik atas persoalan dan urgensi kebutuhan masyarakat menggunakan alih teknologi.
Salah satu peserta program pengabdian yang dilakukan adalah memperkenalkan pengolahan sampah organik khususnya food waste dan teknik budidaya maggot kepada masyarakat di Kelurahan Balumbang Jaya. Pengabdian ini mengupayakan pengelolaan sampah organik rumah tangga khususnya food waste dengan memanfaatkan maggot sebagai pengurainya. Di samping itu, maggot BSF ini memiliki kandungan protein cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai pakan ternak ikan, ayam, dan beberapa hewan ternak lainnya yang mayoritas dipelihara oleh masyarakat di Desa Balumbang Jaya.
Lima mahasiswa tersebut ialah Iqbal Jayusman (FPIK 57) sebagai ketua pelaksana dari pihak mahasiswa, Faishal Yusuf (FPIK 58), Siti Aisyah (FMIPA 57), Nur Indah Fajarini (FEMA 58), dan Feby Abelina (FATETA 57). Mereka berkolaborasi bersama empat dosen pengajar di IPB University, yakni Ir. Nindyantoro, M.S.P. selaku ketua pelaksana dari pihak dosen, Dr. Novindra, S.P., M.Si., Muhammad Arifin, S.Pt., M.Si., dan Dr. Kastana Sapanli, S.Pi., M.Si. Kegiatan ini juga didukung oleh LSM Hero Waste.
"Permasalahan sampah rumah tangga sudah menjadi masalah umum yang ada di lingkungan masyarakat, semakin sedikitnya tempat pembuangan sementara menyebabkan masyarakat menjadi bingung harus membuangnya lagi kemana, maka dari itu maggot ini merupakan solusi untuk dapat mereduksi sampah-sampah organik dari limbah rumah tangga'' ujar Pak Supendi selaku ketua RW yang turut hadir dalam pelatihan ini (18/9).
Pelatihan budidaya maggot dilaksanakan di Komplek Darmaga Regensi RT 03. Pada sosialisasi itu warga bisa melihat langsung maggot mulai dari larva, pra pupa, pupa sampai menjadi lalat. Selesai sosialisasi warga dibagikan ember untuk menempatkan sisa makanan, yang akan dikumpulkan petugas Bank Sampah. "Hal ini merupakan suatu hal yang baru adanya dua aktivitas sekaligus terkait pengolahan limbah sampah dengan maggot dan juga budidaya maggot. Dengan adanya kegiatan ini semoga dapat bermanfaat dan dapat membuka pikiran warga terkait pengelolaan sampah" ujar Suhari, warga Dramaga Regensi (18/9).
Sementara itu, warga Dramaga Regensi juga berharap masyarakat dapat mengimplementasikan pengolahan sampah organik rumah tangga dan budidaya maggot dengan tepat. Tidak hanya itu, mereka juga mengapresiasi kegiatan program yang dilaksanakan oleh kolaborasi antara mahasiswa dan dosen mengabdi serta komunitas penggiat maggot yaitu Herowaste.id.
Rencananya, program ini akan terus berkelanjutan bahkan berkolaborasi dengan berbagai warung nasi di sekitar Desa Balumbang Jaya dan Desa Babakan yang berbatasan langsung dengan Kampus IPB. Apartemen maggot yang dibangun ini akan menjadi pilot project sehingga dapat menjadi inspirasi bagi desa lingkat kampus lainnya. Dengan demikian, pemasalahan food waste dapat berkurang serta masyarakat mendapatkan manfaat baik dari segi ekonomi maupun ekologis.
