Mohon tunggu...
Dandi M S.S.M.
Dandi M S.S.M. Mohon Tunggu... Konsultan - Pembaca

Hi warga Kompasiana, nama saya Dandi Mailana Saputra.,S.M. Full time Business Part time Blogger Kegiatan saya dapat kalian kunjungi di instagram @dandi_m_s

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Filosofi Kopi: New Wave Specialty Coffee

1 Desember 2023   20:21 Diperbarui: 1 Desember 2023   20:54 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Siapa yang tidak mengenal film Filosofi Kopi? Hampir semua pecinta layar lebar tanah air mengetahui salah satu film yang sentimentil ini. Meskipun saat jam tayang berlangsung, film ini tidak terlalu sukses. Bahkan filosofi kopi sendiri tidak masuk jajaran box office tanah air.

Filosofi kopi adalah film yang erat kaitannya dengan industri kopi, terutama pada hilir proses kopi. Tidak semua orang memiliki ketertarikan khusus pada film ini, bukan tanpa sebab. Tetapi karena pada saat itu industri kopi belum semasif seperti saat ini. Dan industri kopi terutama specialty coffee belum berjalan dengan baik.

Bagi barista, petani kopi, roaster kopi, penikmat kopi maupun pengamat industri kopi. Film ini sangat melekat dengan mereka. Termasuk pemilihan diksi pada script film ini yang asing bagi orang yang jauh dengan industri kopi.

Dengan bungkusan film yang baik karya angga sasongko. Membuat banyak orang yang akhirnya penasaran dan tertarik dengan proses kopi dari hulu sampai hilir. Dan film ini juga membuktikan bahwa penikmat kopi meningkat juga. Ini dapat dibuktikan dengan menjamurnya banyak kedai atau store kopi yang merambah di seluruh tanah air. Ini menunjukkan fungsi permintaan pasar sedang berlangsung.

Sebelum film ini ditayangkan sungguh sangat sedikit sekali konsumen yang rela mengeluarkan uang lebih untuk membeli satu cangkir kopi. Dulu konsumen tidak peduli biji kopi yang dibuat berasal dari mana. Namun saat ini banyak sekali customer atau penikmat kopi selektif dalam menentukan biji kopi yang mereka inginkan.

Ini juga menunjukkan kemajuan pada industri kopi. Specialty coffee secara sederhana digambarkan sebagai "Holy Grail" Yang prosesnya dilakukan secara serius. Dan saat ini para penikmat kopi dapat menekankan quality daripada quantity. Para penikmat kopi rela membayar lebih agar petani dapat memanen biji kopi sesuai dengan ketentuan masa panen bukan memanen sebelum waktunya.

Saat ini petani dapat menentukan Bargaining Point di pasar kopi. Qualitas yang terjaga akan memiliki angka penawaran yang tinggi dibandingkan dengan mengejar kuantiti panen. Sebab pasar saat ini telah teredukasi dengan baik.

Pada sekarang ini kopi berada pada "New Wave". Trend meminum kopi di Indonesia memang sudah berlangsung sejak lama, bahkan mungkin sudah 1 abad lebih. Tetapi trend meminum kopi yang berasal dari Specialty Coffee datang setidak-tidaknya pada pasca rilis film filosofi kopi.

Saat ini kopi telah membangun komunitas yang sangat besar termasuk dengan adanya kerja sama dengan Asosiasi specialty coffee internasional. Komunitas ini sebagai penjaga industri kopi tetap bergulir. Tak hanya itu komunitas telah tumbuh sebagai "penyuara" Hak pelaku kopi itu sendiri.

Industri kopi saat ini telah memberikan banyak harapan hidup para pelaku kopi. Saat ini profesi barista tidak lagi tabu seperti saat dulu. Pengusaha kopi mulai dari toko kecil sampai melantai di bursa efek tidak lagi mengherankan. Bahkan perusahaan kopi asal Indonesia telah menembus nilai valuasi unicorn. Artinya industri kopi dapat dipercaya sebagai industri yang sehat.

Industri kopi di Indonesia juga telah bertumbuh seperti banyak negara maju di dunia. Lembaga sertifikasi sendiri telah memasukan banyak pelaku kopi sebagai bagian dari profesi yang dalam praktiknya melekat dengan hak-hak yang dimiliki nya. Saat ini sekolah kopi di Indonesia juga telah menjamur seiring kebutuhan pembelajaran pada proses kopi. Dengan keseriusan ini turut menjaga SDM pelaku kopi tetap pada jalurnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun