Brand Awareness dan Brand Identity. Brand Awareness adalah Kesadaran merek atau dalam pendapat saya adalah tentang sejauh mana merek di kenal oleh konsumen atau dengan kata lain Konsumen memiliki ke-peka-an terhadap kehadiran brand. Brand Awareness lebih jauh lagi di pandang sebagai identitas bagi "Fanboy" atau penggemar suatu brand. Dengan kesadaran yang dimiliki konsumen terhadap kesadaran brand akan menciptakan fanatisme tersendiri bagi konsumen. Dalam hal ini mari belajar bersama dari brand Crooz.Â
Crooz adalah sebuah brand yang memiliki identitas kuat sebagai brand yang menggambarkan segmentasi anak muda. Crooz mulai di kenal dengan brand clothing line lalu merambah sebagai sentra kreatif atau Creative Compound yang berada satu area dengan Head Quarter-nya. Tak semua brand sadar akan pentingnya menjaga atau maintain konsumen mereka, namun Crooz tetap menjaga konsumen mereka bahkan mereka dapat dikatakan grow up bersama konsumen mereka. Segmentasi anak muda memang rentan dengan perkembangan zaman, setiap zaman memiliki trend yang berbeda-beda namun apabila terus di jaga maka akan mendapatkan regular customer.
Perlu diingat bahwa tidak hanya konsumen yang harus melihat brand, tetapi brand juga harus melihat tumbuh kembang customer nya. Saya mengenal brand Crooz karena mereka membuat brand activity yang berkaitan dengan segmen anak muda saat itu. Yaitu Skate, music, scooter dan lain lain. Mereka memiliki brand identity yang kuat sehingga selalu menjadi pilihan anak muda. Di saat banyak brand baru, bahkan menjelma menjadi raksasa di E-Commerce tetapi Crooz tetap menjadi salah satu pilihan mereka setidaknya brand ini di ingat anak muda.
 Crooz tidak terikat dengan suatu komunal, tetapi dia menciptakan komunal baru. Mulai dari menciptakan kegiatan bersepedah, scooter, skate board dan lain lain. Brand membuat sendiri kegiatan tersebut dengan membernya yang mana konsumen mereka. Fanboy Crooz biasa di sebut Croozfam atau Crooz family, mereka bagian yang telah dijaga Crooz. Brand mana yang aktif memiliki kegiatan independen tanpa menggandeng komunitas? sangat sedikit bukan?. Brand yang lahir sejak 2003 ini memahami kalau konsumen mereka bertambah dewasa juga, mereka pun melebarkan sayapnya agar tetap bisa membangun relasi dengan seluruh customer nya.Â
Crooz memulai dengan menjual pakaian anak sampai membuka kursus skate untuk anak-anak. Hadirnya Crooz Boxpark bentuk konsistensi Crooz kepada para konsumen mereka. Crooz lebih memilih manaruh area skateboard di banding menambah dining area. Tentu ini memperlihatkan brand image Crooz yang konsisten. Sasaran yang tepat membuat siklus keuangan di Crooz boxpark berjalan baik. Mereka menyediakan tenant disamping fokus jualan mereka di clothing line dan barbershop.Â
Tentu dengan brand Awareness mereka yang kuat menarik minat para pelaku UMKM membuka cabang mereka di Crooz Boxpark, bahkan Crooz pernah menerima tenant dari brand smartphone besar sebagai tanda Crooz dapat diperhitungkan pada segmentasi anak muda. Banyak brand clothing line justru tergerus jaman karena ketidakmampuan mereka menjaga regular customer mereka. Sebut saja Peter Says Denim yang pernah menjajal pasar eropa yang seakan redup.
Kehadiran Erigo sebagai raksasa pasar clothing line membuat banyak penantang yang sudah establish sejak lama kalah saing akibat perang harga di pasar. Namun Crooz tetap berada pada alurnya dan terbukti mereka berhasil bertahan sampai hari ini. Mungkin Crooz bukan pendobrak pasar clothing line seperti unkl347 yang lahir lebih dahulu. Namun Crooz membangun brand Awareness yang kuat sehingga mampu bertahan. Siapa raksasa pasar lain yang sekarang sudah meredup bahkan hilang dari pasar anak muda? Silahkan tulis komentar kalian. Terimakasih kepada seluruh pembaca. Semoga hal hal baik menyertai kalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H